SuaraSurakarta.id - Berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), diberkahi sumber daya alam (SDA) serta panorama menawan.
Terletak di kaki Gunung Sago, nagari (sebutan untuk desa di Sumbar) tersebut berhasil menjadi desa berdaya dengan memaksimalkan ragam potensi yang dimiliki, mulai dari alam, ekonomi, budaya, hingga pariwisata.
Lewat upaya tersebut, Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang terpilih menjadi Juara Harapan 1 Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 yang diinisiasi Tbk atau BRI.
Prestasi itu tak terlepas dari pengoptimalan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau BUMNag sebagai tulang punggung perekonomian desa.
Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang memiliki BUMNag Tanah Surga Sitapa Surga Sitapa untuk memajukan perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Salah satu unit usaha yang dikelola BUMNag itu adalah Folka Space, yakni coffee shop di tengah hutan pinus.
"Bagi kami, BUMNag atau BUMDes merupakan tulang punggung pemerintahan nagari. Dalam pemerintahan desa, BUMNag merupakan salah satu program prioritas agar nagari makin berdaya. Alhamdulillah, kehadiran unit usaha Folka Space direspons positif wisatawan lokal sehingga meraih omzet ratusan juta per bulan," ujar Wali Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang Nofrizal saat dihubungi pada Sabtu, (13/1/2024).
Nofrizal bercerita, Folka Space didirikan sebagai salah satu cara untuk mengatasi konflik sosial serta penebangan hutan pinus oleh warga Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang.
Saat pandemi Covid-19, lanjut Nofrizal, warganya yang menjadi perantau di berbagai daerah pulang ke kampung halaman lantaran dirumahkan. Keterbatasan finansial memaksa warga nagari menebang hutan pinus secara massif. Konflik horizontal pun tak terelakkan.
Baca Juga: Awali Tahun Baru Blusukan ke Pelosok Sragen, Gibran Dapat Keluhan Ini dari Pelaku UMKM
"Kami akhirnya mendirikan Folka Space di tengah hutan pinus tersebut. Folka Space didirikan mulanya sebagai pendekatan untuk membangun rasa memiliki warga terhadap SDA pinus,” tuturnya.
Tak dinyana, Folka Space berkembang sehingga memberi dampak baik bagi lingkungan dan ekonomi warga lokal.
Dalam pengembangan Folka Space, Nofrizal turut memberdayakan warga yang semula sebagai penebang hutan pinus. Mereka dilibatkan sebagai pekerja, mulai dari juru parkir hingga peracik kopi (barista).
"Alhamdulillah, hutan pinus terselamatkan, konflik sosial reda, dan warga pun makin berdaya," kata Nofrizal.
Berita Terkait
-
Smart Farming Greenhouse Jadi Andalan Desa Bansari Hasilkan Melon Kualitas Premium
-
Berkat BRImo dan BRI Merchant, Perekonomian Masyarakat Desa Cikaso Meningkat
-
Bagi-bagi Sepeda, BRI Ajak Mahasiswa UNS Dukung Pengurangan Emisi
-
Kota, Muda, Sambernyawa Tutup Rangkaian Kemeriahaan 100 Tahun Persis Solo
-
Daftar ATM BRI Dekat Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dualisme Keraton Solo: Fadli Zon Undang Raja Kembar, Hangabehi Datang, Purboyo Pilih Urus Kuliah
-
Akhir Tahun di Solo: Berburu 5 Kuliner Malam Legendaris yang Tak Terlupakan
-
Satgas Pangan Polri 'Berjibaku' Menembus Tantangan Geografis demi Harga Beras Murah
-
Jadwal KRL Solo-Jogja Terbaru Jumat 12 Desember 2025, Cek Jam Keberangkatan dari Palur!
-
Miris! Kondisi Bangsal Pradonggo Keraton Kasunanan Surakarta sudah Disanggah Puluhan Bambu