Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 05 Desember 2023 | 09:43 WIB
Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta, Selasa (31/10/2023). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraSurakarta.id - Soekarno dan Mohammad Hatta merupakan dua tokoh besar yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Keduanya memiliki persahabatan yang erat dan tulus, bahkan hingga akhir hayat.

Persahabatan Soekarno dan Hatta dimulai sejak mereka sama-sama menempuh pendidikan di Belanda. Keduanya bertemu di Algemeene Middelbare School (AMS) Bandung pada tahun 1921.

Saat itu, Soekarno dikenal sebagai sosok yang cerdas dan kritis, sedangkan Hatta dikenal sebagai sosok yang tenang dan bijaksana.

Kisah pertemanan mereka semakin erat ketika keduanya bergabung dengan organisasi pergerakan nasional, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI). Keduanya sama-sama memiliki cita-cita yang sama, yaitu membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Baca Juga: Pertemuan Soekarno dan Marilyn Monroe: Antara Misteri dan Fakta

Pada tahun 1945, Soekarno dan Hatta menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia. Keduanya bersama-sama membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di depan rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, pada tanggal 17 Agustus 1945.

Setelah Indonesia merdeka, Soekarno dan Hatta menjadi pemimpin negara. Soekarno menjabat sebagai presiden pertama Republik Indonesia, sedangkan Hatta menjabat sebagai wakil presiden pertama. Keduanya bekerja sama dalam membangun Indonesia yang merdeka dan bersatu.

Persahabatan Soekarno dan Hatta tetap terjalin erat, meskipun keduanya memiliki perbedaan pendapat dalam beberapa hal.

Soekarno dikenal sebagai sosok yang karismatik dan populis, sedangkan Hatta dikenal sebagai sosok yang rasional dan pragmatis.

Meskipun demikian, keduanya tetap saling menghormati dan menghargai. Soekarno selalu meminta pendapat Hatta dalam setiap keputusan penting yang diambilnya.

Baca Juga: Heboh Loyalis Jokowi Bawa Poster Provokatif Soal PDIP di Depan Kantor Gibran, Singgung Megawati dan Soekarno

Pada tahun 1956, Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pendapatnya dengan Soekarno mengenai kebijakan ekonomi negara. Namun, persahabatan keduanya tetap terjalin hingga akhir hayat.

Pada tahun 1967, Soekarno dilengserkan dari jabatan presiden oleh Jenderal Soeharto. Hatta yang saat itu menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memberikan sambutan dalam sidang istimewa MPR yang memberhentikan Soekarno. Dalam sambutannya, Hatta mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya atas lengsernya Soekarno.

Pada tahun 1968, Soekarno meninggal dunia di Wisma Yaso, Jakarta. Hatta hadir dalam pemakaman Soekarno dan memberikan penghormatan terakhir kepada sahabatnya.

Hatta sendiri meninggal dunia pada tahun 1980. Persahabatan Soekarno dan Hatta yang erat dan tulus menjadi salah satu kisah persahabatan yang abadi dalam sejarah Indonesia.

Kontributor : Dinar Oktarini

Load More