SuaraSurakarta.id - Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir merupakan salah satu tokoh masa kerajaan yang menempel di benak masyarakat nusantara. Ia merupakan Raja Kerajaan Pajang yang membuka peluang berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
Jaka Tingkir meniti kariernya di Demak dan tinggal bersama Kiai Gandha Mustoko, saudara ibunya, Nyi Ageng Tingkir. Kiai Gandha Mustoko merupakan perawat Masjid Demak. Saat itu, Raja Demak adalah Sultan Trenggono.
Seiring perjalanan waktu, Jaka Tingkir menjadi sosok yang sakti, pintar, dan tangkas. Hal itu berhasil menarik perhatian Sultan Trenggono. Ia kemudian diangkat menjadi Kepala Prajurit Demak dan berpangkat Lurah Wira Tamtama.
Namun, saat melakukan seleksi prajurit, terdapat seorang pelamar yang arogan dan sangat sakti, yakni Dadung Awuk. Jaka Tingkir pun menguji kesaktiannya hingga Dadung Awuk tewas. Lantaran hal itu, Jaka Tingkir pun dipecat dan diminta segera meninggalkan Demak.
Strategi Jaka Tingkir Merebut Hati Raja Demak
Sejak saat itu, Jaka Tingkir pun pergi berguru kepada Ki Ageng Banyu Biru. Setelah mendapatkan banyak ilmu, ia bersama dengan saudara seperguruannya kembali ke Demak. Di situlah muncul cerita rakyat bahwa Jaka Tingkir dibantu oleh pasukan buaya untuk menyeberangi sungai.
Sesampainya di Demak, Jaka Tingkir melepaskan kerbau yang telah diberi mantra. Kerbau tersebut mengamuk dan membuat kekacauan di Demak. Hal itu membuat Sultan Trenggono resah. Pada saat itu, Jaka Tingkir muncul untuk membunuh kerbau tersebut.
Karena jasanya itu, Jaka Tingkir pun diangkat kembali menjadi Lurah Wira Tamtama. Kariernya pun semakin meningkat. Apalagi, ia kemudian menikah dengan putri Sultan Trenggono, yakni Ratu Mas Cempaka. Jaka Tingkir pun dijadikan adipati dan memimpin Kadipaten Pajang dengan nama Hadiwijaya.
Pada tahun 1546, Sultan Trenggono gugur di pertempuran di Panarukan. Posisinya itu pun digantikan oleh putranya, Sunan Prawoto. Namun, pada tahun 1549 Sunan Prawoto dibunuh oleh suruhan Adipati Jipang, Arya Penangsang, yang menuntut kekuasaan Demak.
Baca Juga: Profil Pakubuwono V, Raja Keraton Solo dan Pelopor Lahirnya Serat Centhini
Kematian Sunan Prawoto itulah yang mengawali karier Jaka Tingkir. Arya Penangsang tak hanya membunuh Sunan Prawoto, akan tetapi juga suami Ratu Kalinyamat, salah satu putri Sultan Trenggono alias adik Sultan Prawoto.
Tragedi ini yang membuat Ratu Kalinyamat terpukul dan meminta Jaka Tingkir untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat menjanjikan akan memberikan Kerajaan Demak kepada Jaka Tingkir, jika berhasil menghabisi Arya Penangsang.
Misi pembunuhan ini kemudian dilakukan oleh para sahabatnya, yakni Ki Ageng Pemanahan, Ki Penjawi, dan Ki Juru Martani. Dalam misi tersebut turut serta Danang Sutawijaya, yakni putra angkat Jaka Tingkir sekaligus anak kandung Ki Ageng pemanahan.
Misi tersebut berhasil, nyawa Arya Penangsang dihabisi oleh Danang Sutawijaya dengan Tombak Kiai Pleret. Ratu Kalinyamat pun memenuhi janjinya. Kerajaan Demak kemudian diberikan kepada Jaka Tingkir.
Namun, Jaka Tingkir memindahkan pusat kerajaan ke Pajang. Sejak itu, Jaka Tingkir menjadi raja dengan gelar Sultan Hadiwijaya.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah
Berita Terkait
-
Celine Evangelista Keturunan Mana? Terima Gelar Bangsawan dari Keraton Surakarta
-
Ini Makna Gelar Bangsawan Celine Evangelista yang Diberikan Keraton Surakarta
-
Blasteran Italia, Kok Bisa Celine Evangelista Dapat Gelar Bangsawan dari Keraton Solo?
-
Silsilah Celine Evangelista: Dapat Gelar Kehormatan Keraton Solo, Ternyata Cucu Pahlawan?
-
Pesona Memukau Celine Evangelista saat Dapat Gelar Bangsawan dari Keraton Surakarta: Kanjeng Raden Mas Ayu
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Menang Dramatis, Efri Meldi: Berjuang Sampai Detik Akhir
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
-
Kali Pepe Land Bersama SSB Arseto: Cetak Generasi Pesepak Bola Profesional dari Solo
-
Sambut HUT ke-280 Kota Solo, Ini Rekomendasi Brand Lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia
-
Soal Festival Kuliner Cap Go Meh, Kapolresta: Solo Kota Toleran