SuaraSurakarta.id - Di tengah gencarnya kemajuan teknologi dan globalisasi, kepercayaan masyarakat di sejumlah wilayah pulau Jawa masih tetap terjaga. Salah satu hal yang masih terawat hingga saat ini adalah kepercayaan masyarakat terhadap mitos dan ritual-ritual tertentu.
Salah satu aktivitas yang hingga saat ini dipercaya oleh masyarakat Jawa adalah adanya ritual sanggaran. Aktivitas itu dipercaya mampu mengabulkan berbagai permintaan dan doa.
Terkait dengan kepercayaan tersebut, sejumlah masyarakat masih melakukan ritual dengan mendatangi makam-makam sesepuh, pembesar, atau orang-orang yang dianggap agung, seperti mendatangi makam Raden Ngabehi Yosodipuro I, di Boyolali.
Aktivitas sanggaran itu hampir sama dengan ziarah kubur. Namun, untuk melakukan aktivitas ini, masyarakat memilih hari-hari Jawa tertentu, misalnya Jumat Pahing.. Pada hari Jumat Pahing dalam penanggalan Jawa, masyarakat acap kali melakukan ritual sanggaran.
Selain karena hari meninggalnya para pembesar, biasanya alasan memilih Jumat Pahing adalah karena dianggap memiliki perhitungan hari baik. Seperti yang kita ketahui lima hari pasaran Jawa itu merupakan perwujudan dari lima elemen alam, salah satunya Pahing.
Pahing sendiri memiliki arti budi pekerti yang luhur dan dianggap sebagai hari yang penuh berkah. Karena itu, Pahing sering dihubungkan dengan keberuntungan dan kesuksesan. Sementara Jumat dikenal sebagai hari baik bagi orang Islam.
Karena itu, tak heran banyak masyarakat kemudian mempercayai bahwa melakukan kegiatan positif, seperti membuat hajatan atau berdoa di hari Jumat Pahing akan membawa keberuntungan dan kesuksesan dalam hidup. Singkatnya, doa mereka akan dikabulkan.
Makna Filosofis Jumat Pahing
Secara filosofis, Jumat Pahing mengandung makna yang dalam bagi kehidupan manusia. Pahing terdiri dari unsur ‘Pah’ yang berarti kepala dan ‘ing’ adalah baik atau benar.
Baca Juga: Makna Filosofis Ritual 'Pithik Walik' untuk Upaya Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas
Dalam hal ini, kepala bukan hanya merujuk pada bagian tubuh, akan tetapi melambangkan pikiran dan akal budi. Salah satu keistimewaan yang membuat hari tersebut menjadi spesial adalah kemampuan untuk mendeteksi energi mistis atau hal-hal gaib.
Di samping itu, Pahing sendiri diyakini sebagai saat-saat yang penuh keberkahan. Masyarakat Jawa masih meyakini bahwa kegiatan yang dilakukan pada hari tersebut akan mendapatkan berkah dan keberuntungan yang melimpah.
Selain pesanggran, terdapat beberapa tradisi dan amalan yang dilakukan masyarakat Jawa pada Jumat Pahing, salah satunya adalah puasa dan ritual penghormatan kepada Tuhan. Selain itu, sejumlah masyarakat juga masih melakukan tradisi larung sesaji ke alam.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur agar permohonan dikabulkan dan keburukan dapat terlepas terbawa arus sungai. Nah, itulah penjelasan mengenai alasan Jumat pahing menjadi hari spesial bagi orang Jawa.
Kontributor : Dinnatul Lailiyah
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Ini Respon Jokowi Soal Gugatan Citizen Lawsuit, Masih Dilakukan Analisis
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Citizen Lawsuit ke PN Solo
-
Mahabodhi Eatery Hadir di Solo, Usung Konsep One Stop Healthy Solution
-
Mencari Suksesor FX Rudy yang Sudah 25 Tahun Memimpin PDIP Solo
-
Dini Hari Tinjau Dapur SPPG di Dua Tempat, Ini Temuan Wali Kota Solo