SuaraSurakarta.id - Kota Solo terkenal sebagai salah satu penghasil batik di Indonesia.
Terlebih, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, pada tanggal 2 Oktober 2009 dan diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Batik Nasional.
Batik yang berkembang di tiap-tiap daerah memiliki unsur yang berbeda, di antaranya pada motif dan pewarnaan.
Khususnya motif batik yang diterapkan pun tidak sembarangan dibuat. Sebab, masing-masing motif mengandung makna dan filosofi bagi penggunanya.
Baca Juga: Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia Angkat Suara Soal Batik Printing: Pedagang Harus Jujur
Berikut ragam motif batik Solo beserta maknanya dilansir dari laman Surakarta.go.id, Senin (2/10/2023):
1. Motif Kawung
Bentuknya mirip buah kawung, yakni sejenis buah kelapa atau disebut juga buah kolang-kaling. Dalam motif ini, dapat diartikan bahwa manusia sebagai pancer (pusat) dipengaruhi oleh empat sumber tenaga alam yang terpancar dari empat arah mata angin, yaitu timur, selatan, barat, dan utara.
Motif kawung juga dapat membawa simbol, agar pemakainya dapat mengendalikan hawa nafsu dan mampu menjaga hati nurani. Motif jenis ini biasanya digunakan dalam upacara mitoni, ruwatan, hingga sebagai penutup jenazah.
2. Motif Parang
Baca Juga: Selain Batik, Intip 7 Keindahan Kain Tradisional Khas Indonesia!
Kemudian, motif parang melambangkan ketajaman rasa, pikir, dan kekuatan dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.
Selain itu, motif ini juga merupakan simbol pengharapan masa depan yang baik. Umumnya, motif parang berguna untuk memperingati kelahiran bayi dan perawatan ari-ari.
3. Motif Truntum
Berupa gambaran serupa kuntum, yakni kembang di langit yang bentuknya mirip kembang tanjung. Mayoritas motif jenis ini ditemukan pada kain yang digunakan untuk menggendong bayi. Dengan memakai motif truntum, harapan bagi pemakainya agar kelak dewasa, sang anak diwarnai rasa cinta kasih kepada sesama, alam lingkungan, makhluk ciptaan Tuhan, dan mampu memelihara cinta untuk kebaikan.
4. Motif Sidomukti
Motif ini biasanya dipakai pada upacara pernikahan terutama oleh orang tua mempelai. Apabila ditinjau dari kata, "sido" berarti jadi atau menjadi, sedangkan "mukti" artinya mulia, bahagia atau sejahtera.
Oleh karena itu, pengantin yang mengenakan motif ini, diharapkan mampu mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik.
4. Motif Sawat
Terdiri dari gambar dua buah sayap burung garuda atau biasa juga disebut sawat. Dalam motif sawat, terdapat satu sayap berukuran besar dan lainnya lebih kecil. Letak sayap ini berhadapan serasi sebagai hiasan.
Siapa pun yang memakai batik dengan motif sawat, diharapkan selalu mendapatkan perlindungan dalam hidupnya.
Filosofi dalam motif batik diikuti oleh makna yang mengandung unsur kebaikan. Hal ini merupakan pengharapan bagi pemakainya agar senantiasa diberi kelancaran dalam kehidupan.
Berita Terkait
-
Ibu Bupati Chacha Frederica Kenalkan Batik "Kendil Emas": Simbol Kebanggaan Baru bagi Kabupaten Kendal
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Potret Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Resmikan Restoran Le Nusa di Jakarta, Serasi Kenakan Batik Rancangan Desainer
-
Pesona Rizky Ridho Jadi Model Busana Batik, Ramai Digombali Pemain Timnas hingga Kekasih
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Cerita Bahlil Lahadalia Kesengsem dengan Kuliner Soto Fatimah: Rasa Khasnya Paten
-
Kampanye di Sragen, Bahlil Lahadalia Sebut Ahmad Luthfi Punya Jaringan Pusat
-
Tok! Terdakwa Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga Boyolali Divonis Seumur Hidup
-
Blusukan Bareng Respati-Astrid di Proyek Rel Layang Joglo, Jokowi Titip Pesan Ini
-
Jokowi Tanggapi Putusan Bawaslu Soal Prabowo Dukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin