SuaraSurakarta.id - Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo kembali menggelar upacara HUT ke-78 RI, Kamis (17/8/2023).
Upacara yang digelar di halaman Ponpes Al Mukmin Ngruki diikuti oleh ratusan santri dan pengasuh pondok serta TNI/Polri. Bahkan pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustad Abu Bakar Baasyir ikut dalam upacara tersebut, ada juga putranya Abdul Rochim (Iim) .
Hadir juga Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nissan Setiadi.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Farid Makruf (83).
"Tadi upacara luar biasa sekali. Inspektur upacaranya ustad Farid Makruf, sangat lantang dan luar biasa. Tidak ada kesalahan, alhamdulillah," ujar Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nissan Setiadi saat ditemui, Kamis (17/8/2023).
Setiadi menjelaskan harusnya upacara ini masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Karena inspektur upacaranya tertua sepanjang sejarah di Indonesia.
"Saya bersyukur dan berterima kasih kepada ponpes yang melaksanakan upacara hari kemerdekaan ke-78 RI. Ini masuk rekor MURI seharusnya," katanya.
Diakuinya upacara sendiri berlangsung tertib, khidmat, lancar dan sukses. Petugas pengibar bendera luar biasa, komandan upacaranya juga luar biasa.
"Semuanya terlatih. Ini inisiatif semua dari ponpes dan kami mendapat undangan," sambung dia.
Baca Juga: Persiapan Upacara Peringatan HUT ke-78 di Istana Merdeka Sudah Mencapai 90 Persen
Sementara inspektur upacara Farid Makruf mengatakan harapan kedepan tentu harus lebih bagus lagi. Mudah-mudahan dari Jakarta selalu datang ke sini (ponpes).
"Karena membuat semangat kita bangkit. Ke depan harus lebih baik lagi," terangnya.
Pada kesempatan ini, Farid menyampaikan beberapa hal mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apalagi saat ini memasuki tahun politik, jadi harus dihilangkan perbedaan-perbedaan yang menjadi pemecah persatuan dan itu tidak boleh.
"Indonesia itu tidak akan bisa merdeka kalau tidak bersatu dan tidak maju kalau tidak bersatu. Harus, kita ini kan banyak macamnya, sukunya sekitar 700 an, jadi harus bersatu tinggal bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini," papar dia.
Menurutnya pemimpin yang baik itu adalah yang amanah. Tentu kalau sudah amanah ini kaitannya kepada persatuan, menghargai orang lain.
"Kalau tidak menghargai orang lain itu namanya tidak amanah," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Miris! Kondisi Bangsal Pradonggo Keraton Kasunanan Surakarta sudah Disanggah Puluhan Bambu
-
Gaya PB XIV Hangabehi di Acara 40 Hari Wafatnya PB XIII Jadi Sorotan, Serba Hitam
-
PB XIV Hangabehi Hadiri Acara 40 Hari Meninggalnya PB XIII, Ini Alasan LDA Gelar Acara Siang Hari
-
6 Mesin Cuci LG Terbaik di Promo 12.12 2025
-
5 Fakta Dibalik Latihan Tari Bedhaya Ketawang di Keraton Surakarta Saat Masa Berkabung