Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 17 Agustus 2023 | 13:13 WIB
Upacara HUT ke-78 RI di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Kamis (17/8/2023). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo kembali menggelar upacara HUT ke-78 RI, Kamis (17/8/2023).

Upacara yang digelar di halaman Ponpes Al Mukmin Ngruki diikuti oleh ratusan santri dan pengasuh pondok serta TNI/Polri. Bahkan pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustad Abu Bakar Baasyir ikut dalam upacara tersebut, ada juga putranya Abdul Rochim (Iim) . 

Hadir juga Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nissan Setiadi.

Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Farid Makruf (83). 

Baca Juga: Persiapan Upacara Peringatan HUT ke-78 di Istana Merdeka Sudah Mencapai 90 Persen

"Tadi upacara luar biasa sekali. Inspektur upacaranya ustad Farid Makruf, sangat lantang dan luar biasa. Tidak ada kesalahan, alhamdulillah," ujar Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nissan Setiadi saat ditemui, Kamis (17/8/2023).

Setiadi menjelaskan harusnya upacara ini masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Karena inspektur upacaranya tertua sepanjang sejarah di Indonesia. 

"Saya bersyukur dan berterima kasih kepada ponpes yang melaksanakan upacara hari kemerdekaan ke-78 RI. Ini masuk rekor MURI seharusnya," katanya.

Diakuinya upacara sendiri berlangsung tertib, khidmat, lancar dan sukses. Petugas pengibar bendera luar biasa, komandan upacaranya juga luar biasa.

"Semuanya terlatih. Ini inisiatif semua dari ponpes dan kami mendapat undangan," sambung dia.

Baca Juga: Tokoh Pengurus Yayasan Al Mukmin Ngruki Minta Masyarakat Jaga Kebersamaan Sambut Pilpres 2024

Sementara inspektur upacara Farid Makruf mengatakan harapan kedepan tentu harus lebih bagus lagi. Mudah-mudahan dari Jakarta selalu datang ke sini (ponpes).

"Karena membuat semangat kita bangkit. Ke depan harus lebih baik lagi," terangnya.

Pada kesempatan ini, Farid menyampaikan beberapa hal mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apalagi saat ini memasuki tahun politik, jadi harus dihilangkan perbedaan-perbedaan yang menjadi pemecah persatuan dan itu tidak boleh.

"Indonesia itu tidak akan bisa merdeka kalau tidak bersatu dan tidak maju kalau tidak bersatu. Harus, kita ini kan banyak macamnya, sukunya sekitar 700 an, jadi harus bersatu tinggal bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini," papar dia. 

Menurutnya pemimpin yang baik itu adalah yang amanah. Tentu kalau sudah amanah ini kaitannya kepada persatuan, menghargai orang lain.

"Kalau tidak menghargai orang lain itu namanya tidak amanah," imbuhnya.

Terpisah putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim menambahkan 78 tahun bangsa Indonesia sudah merdeka. Tentu ini adalah waktu yang sudah cukup panjang dan pengalaman dalam membangun negara ini adalah pengalaman yang cukup tua atau cukup lama.

"Kemerdekaan itu harus kita disyukuri sebenar-benarnya dengan banyak bertasbih kepada Allah SWT dan bertahmid kepadaNya. Di mana sebelum kemerdekaan itu, kita adalah bangsa yang payah, terhina, dan tertinggal. Dan sekarang 78 tahun harus menjadi evaluasi bersama sejauh mana kemajuan yang sudah kita capai," jelas dia.

Iim menambahkan semoga semakin bertambah umur bangsa Indonesia bisa semakin maju, semakin menjadi besar dan menjadi negara yang berwibawa di dunia.

Ke depan upacara ini kemerdekaan Republik Indonesia ini akan terus digelar di Ponpes Al Mukmin Ngruki. 

"Insya Allah, setiap tahun kita akan mengadakan upacara di sini. Dengan adanya upacara ini bagi Al Mukmin bisa menanamkan, menambahkan, memupuk rasa nasionalisme yang ada kecintaan terhadap negara. Tentu ada hikmah-hikmah besar, kita tidak pernah melupakan nilai-nilai agama yang kita tanamkan karena kita adalah pondok pesantren. Bagaimana anak dan santri kita bisa mensyukuri kemerdekaan itu," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More