SuaraSurakarta.id - Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo masih menyisakan masalah.
Jika sebelumnya karyawan outsourcing menerima gaji tidak utuh dan diterimanya mundur. Kali ini Sub kontraktor pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed mengaku belum mendapatkan bayaran penuh dari kontraktor.
Total uang yang belum dibayarkan secara penuh itu mencapai Rp 150 juta, kepada subkontraktor PT Galang Insan Nusantara ini.
Ahmad Mustaqim, yang menjadi salah satu Subkontraktor PT Galang Insan Nusantara mengatakan mendapat pekerjaan untuk railing tangga menara, railing kembang kawung, dan pemasangan papan petunjuk nama.
Tidak hanya itu saja tapi juga mengurusi pembelian material, pekerjaan proyek, hingga pekerjaan itu selesai
"Setelah pengerjaan selesai, lalu diklaim tidak ada pembayaran secara penuh," terangnya saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).
Ahmad menjelaskan mulai pengerjaan masjid itu Oktober 2022 dari PT Galang Insan Nusantara. Dari pihak kontraktor menargetkan pengerjaan selesai itu 14 November 2022.
"Pengerjaan itu selesai tepat waktu. Tapi masih ada revisi mulai Desember 2022 sampai Februari 2023," katanya.
Ahmad mengaku sudah mencoba menagih, tapi tidak ada pelunasan sampai sekarang. Total piutang dirinya dan warga Yogyakarta dengan PT Galang Insan Nusantara mencapai Rp150 juta.
“Saya mencoba menagih, belum ada pelunasan biaya pekerjaan sampai sekarang. Saya juga ditagih para penyedia jasa yang bantu saya,” ungkap dia.
Selama pengerjaan di Masjid Zayed ini, ia melibatkan enam bengkel las. Di mana masing-masing bengkel itu memperkerjakan lima hingga enam orang.
"Saya melibatkan enam bengkel las, itu memang mitra saya. Pemilik bengkel juga kesulitan membayar para pekerja," sambungnya.
"Pernah belanja material dengan total Rp 18 juta, tapi baru dibayar Rp 8 juta. Jadi masih menyisakan utang ke toko Rp 10 juta," lanjut dia.
Menurutnya tidak hanya dirinya saja yang punya masalah. Ada tiga orang lain yang memiliki pengalaman sama dengan PT Galang Insan Nusantara, ada yang dari Palur (Karanganyar), Kabupaten Rembang, hingga Yogyakarta.
Ahmad menambahkan sudah mengadu ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, termasuk ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter
-
Nasib Miris BTC Solo: Dulu Pengunjung Sampai Berjubel, Sekarang Sepi dan Banyak Kios Tutup
-
Kuasa Hukum Tersangka Dugaan Korupsi Drainase Stadion Manahan Ajukan Pra Peradilan