Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 24 Mei 2023 | 12:24 WIB
Warga yang berada di aliran Kali Jenes, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia, Minggu (21/5/2023) sore. [dok]

SuaraSurakarta.id - Warga mengungkapkan sejumlah fakta terkait aktivias R (50), korban mutilasi yang potongan tubuh ditemukan di sejumlah aliran sungai di Solo dan Sukoharjo.

Korban diketahui sempat tinggal di Kampung Keprabon Wetan RT 02 RW 03 Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari.

Tetangga korbam, Sri Marni (57) mengaku sempat bertemu dengan R,  Kamis (18/5/2023) sore.

Saat itu, R menemuinya untuk meminta Kartu Keluarga (KK) yang dititipkan. 

Baca Juga: Meski Surplus Beras, 7750 Ton Beras Impor Thailand Banjiri Sumsel

"Nyuwun (minta) KK untuk ambil beras di kelurahan. Kan KK nya itu dititipkan ke saya. Setelah itu sudah tidak tahu lagi," ungkap Sri Marni, Rabu (24/5/2023).

Terpisah Lurah Keprabon Rina Andriani mengatakan pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan di beberapa lokasi di Keprabon Wetan. 

Tapi belum ada kepastian jika potongan tubuh yang ditemukan di dua daerah itu adalah Rohmadi.

"Belum pasti, masih dalam penyelidikan. Kemarin baru kroscek," jelas dia.

Sebelimnya, Polda Jateng mengungkap identitas jenazah termutilasi yang potongan tubuh di wilayah Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo.

Baca Juga: Bikin Merinding! Ini Cerita Warga Soal Temuan Potongan Tubuh Manusia di Tipes Solo

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabid Humas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyebut korban berinisial R, berjenis kelamin laki-laki, usia 50 tahun. 

"Kita sudah mendapatkan sidik jadi yang bersangkutan atau korban kemudian kita cocokkan. Kita dapatkan identitas korban atas nama R alias M warga Keprabon Wetan, Kota Solo," kata Iqbal, Rabu (24/5/2023).

Identifikasi jenazah terungkap dari sidik jari korban yakni jempok kanan, telunjuk kanan, jari tengah kanan, jari manis kanan, kelingking kanan, jempol kiri, telunjuk kiri, tengah kiri, manis kiri, kelingking kiri.

"Ini identik dengan yang bersangkutan sudah pernah membuat KTP. Jadi ada data pembanding di sana," lanjutnya soal identitas korban mutilasi.

Load More