SuaraSurakarta.id - Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi menegaskan tidak pandang bulu bicara soal status terkait kasus pelecehan terhadap anak yang dilakukan guru taekwondo di Solo.
Namun jika ada laporan dan menunjuk pada siapa, yang dilaporkan itu yang diperiksa.
"Kita tidak bicara status ya. Kita bicara kalau memang ada laporan menunjuk pada siapa, yang dilaporkan itu yang kita periksa," terang Kapolresta saat ditemui usai bertemu wali kota Solo di Balai Kota Solo, Rabu (10/5/2023).
"Jadi kita tidak melihat statusnya siapa-siapa atau bagaimana, itu bersamaan kedudukannya di dalam hukum seluruh warga negara," katanya.
Kapolresta menjelaskan tidak bekerja berdasarkan rumor tapi bekerja jika ada laporan pasti ditindaklanjuti.
Jadi polisi juga siap menindaklanjuti jika ada laporan soal adanya tersangka lain.
"Kalau ada laporan resmi (tersangka lain). Silahkan diserahkan kepada kami, sebagai bukti tambahan untuk kami lakukan pemeriksaan lagi," sambung dia.
Saat ini proses kasus pelecehan seksual terhadap murid taekwondo tengah menunggu masa sidang. Pihaknya juga masih membuka kemungkinan adanya korban tambahan.
"Kami masih menunggu arahan dari kejaksaan soal kelengkapan berkas agar sidang segera dilakukan. Apakah berkas itu sudah cukup atau ada berkas yang harus kami kembangkan sesuai petunjuk kejaksaan," paparnya.
Baca Juga: Gibran Mendadak Tolak Ketua Pengkot Taekwondo Solo yang Baru, Buntut Kasus Pelecehan Seksual?
Menurutnya berdasarkan penyelidikan, jumlah korban masih tiga anak laki-laki. Iwan mengaku hingga saat ini belum menerima laporan tambahan terkait adanya korban baru.
"Sementara masih itu tiga korba, kalau ada laporan tambahan kami informasikan. Kami harus dalami tidak serta-merta laporan itu berhubungan. Tidak menutup kemungkinan kami akan kembangkan," tandas dia.
Sementara itu, Kuasa Hukum Korban Pelecehan, Widhi Wicaksono mengatakan bahwa pelaku tidak sendiri dalam melakukan aksinya.
Karena berdasarkan cerita korban, saat pelaku melancarkan aksinya seakan-akan ada pelaku lain yang membantu. Diduga yang membantu itu juga berprofesi sebagai pelatih.
"Prinsipnya pelakunya satu, saat melakukan aksinya dia ada tik-tikokan dengan instruktur atau dengan orang lain yang membuat tindakannya lebih mudah," jelasnya.
Widhi menambahkan telah melaporkan adanya korban baru secara bertahap ke Polresta Solo setelah pelaku ditetapkan sebagai tersangka, Maret 2023 lalu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Gibran Terseret Pusaran Takhta? Hangabehi Bongkar Fakta Pertemuan: Bukan Soal Restu Raja Kembar
-
10 Warung Makan Enak Wonogiri yang Wajib Dicoba Bareng Keluarga di Akhir Pekan
-
Ahli Hukum Usulkan Mekanisme Penugasan Presiden untuk Polri Isi Jabatan Sipil
-
Pilihan Tepat Liburan Akhir Tahun, Harga Mobil Bekas Mitsubishi Xpander Lengkap Perkiraan Pajaknya
-
Bikin Dompet Tebal! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Menanti, Sikat 4 Link Ini Sekarang!