Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 07 Mei 2023 | 16:09 WIB
Suporter Persis Solo, Garis Keras Sambernyawa 1923 memiliki cara yang patut dicontoh dalam rangka syukuran ulang tahun atau hari jadi. Mereka dengan menggelar aksi sosial dengan khitanan massal yang bekerja sama dengan RS UNS, Minggu (7/5/2023). [dok]

SuaraSurakarta.id - Suporter Persis Solo, Garis Keras Sambernyawa 1923 memiliki cara yang patut dicontoh dalam rangka syukuran ulang tahun atau hari jadi.

Mereka dengan menggelar aksi sosial dengan khitanan massal yang bekerja sama dengan RS UNS, Minggu (7/5/2023).

Ini pertama kalinya salah satu klub pendukung tim Persis Solo melakukan acara sosial khitanan massal yang bekerja sama dengan RS UNS.

Ketua Umum Garis Keras Sambernyawa 1923 Bayu Raharja mengatakan pihaknya rutin melakukan kegiatan sosial terlebih saat ulang tahun komunitas.

Baca Juga: Lahir di Persib Bandung, Striker Lokal Ini Pilih Persebaya Dibanding Persija Jakarta?

Menurutnya, aksi sosial ini merupakan swadana yang dikumpulkan anggota komunitas Garis Keras 1923.

"Jadi dulunya dari pendiri-pendiri kita sudah menekankan kalau setiap ada ulang tahun kita memberikan sosial kepada masyarakat," kata Bayu Raharja.

Garis Keras 1923 yang kini berusia 13 tahun, lanjut Bayu, ingin anggotanya konsisten untuk tetap mendukung Laskar Sambernyawa sekaligus bermanfaat bagi masyarakat umum.

"Pada dasarnya Garis Keras adalah suporter Persis Solo tapi di luar itu kita kembali ke masyarakat. Kita juga ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat umum," jelas dia.

Program sosial ini mendapat antusiasme cukup tinggi dari para peserta khitan massal. Terbukti para pendaftar kegiatan sosial khitanan massal gratis dari Garis Keras 1923 ini mencapai 486 orang.

Baca Juga: Hadapi Myanmar di Laga Kedua Grup A SEA Games 2023, Irfan Jauhari Ingatkan Timnas Indonesia U-22 Tak Anggap Remeh Lawan

Mereka berasal dari seluruh eks Karesidenan Surakarta seperti kota Solo, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar dan Sragen.

"Dalam waktu 19 jam sebelum pendaftaran kami tutup itu masuk 300-an pendaftar, tetapi setelah kita tutup masih ada yang daftar," jelas Ketua Panitia kegiatan khitanan massal Bayu Aji.

Bayu Aji menjelaskan Garis Keras Sambernyawa 1923 masih belajar menggelar acara sosial ini. Dia berharap di kegiatan selanjutnya mampu mengakomodasi lebih banyak peserta.

"Karena ini tahun pertama yang kita ambil sekitar 30 sampai 50-an peserta mungkin di tahun depan bisa lebih banyak," tuturnya.

Tak hanya khitan gratis, para peserta juga diberikan souvenir berupa jersey Persis Solo dan uang saku dari Garis Keras Sambernyawa 1923.

"Kalau biaya standar rumah sakit satu orang Rp1,5 juta, tapi karena kita berkolaborasi dengan RS UNS, maka kita diberi keringanan setengahnya. Tapi untuk peserta semua gratis, kita tanggung," tandas Bayu Aji.

Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Medis RS UNS, Coana Sukmagautama menyebut pihaknya terbuka terhadap kolaborasi seperti yang dilakukan Garis Keras Sambernyawa 1923.

"Kami sangat bangga bisa ikut support membantu khitanan massal biar masyarakat yang dirasa kurang mampu juga tidak terbebani dengan biaya yang mungkin cukup tinggi untuk khitan," sebut Coana.

Load More