Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 01 Maret 2023 | 15:07 WIB
Wartawan senior Sri Hartanto (kiri) menjalani peran dalam pentas ketoprak dalam puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Solo yang berlangsung di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta, Selasa (28/2/2023). [Youtube RRI Surakarta]

SuaraSurakarta.id - Rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Solo ditutup dengan pementasan ketoprak dengan lakon "Panji Ngengleng" yang berlansung di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta, Selasa (28/2/2023)

Uniknya, pentas keoprak itu melibatkan insan pers hingga stake holder pemangku kepentingan di tingkat wilayah eks Karisidenan Surakarta sebagai pemain.

Selain sejumlah awak media, anggota DPR-RI Eva Yuliana, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan hingga Ketua KONI Surakarta, Lilik Kusnandar mengikuti pentas ketoprak. 

Tak pelak, pentas ketoprak itu mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. 

Baca Juga: Demi Pers Tetap Sehat, Pekerja Media di Solo Diminta Bekerja Membawa Marwah Undang-undang

"Menurut saya, kegiatan ini sangat positif. Selain menjadi ajang silaturahmi antar pihak. Juga menjadi sarana untuk mengenalkan budaya khususnya Jawa ke masyarakat luas," ungkap pengusaha muda Solo, Raja Puspo Wardoyo. 

Menurut Putra sulung Owner Wong Solo Grup ini, dengan ditampilkannya pertunjukan sarat pesan moral maupun imbauan kepada masyarakat itu, tentu akan lebih mengena.

Mengingat, penyisipan pesan moral maupun imbauan melalui seni pertunjukan mudah untuk diingat.

"Konsepnya bagus, apalagi untuk masyarakat yang menyaksikannya," ujar pengusaha di bidang percetakan itu.

Dirinya berharap, pertunjukan pentas ketoprak ini tak berhenti sampai disini. Melainkan, akan terus berlanjut dengan mengusung isu-isu sosial yang berkembang.

Baca Juga: Hari Pers Nasional 2023, Thoriqoh Nashrullah Fitriyah Menyoroti Kesejahteraan Jurnalis

Hal senada juga diungkapkan oleh anggota DPR-RI, Eva Yuliana. Menurutnya, budaya Jawa saat ini mulai luntur digerus perkembangan zaman yang pesat.

Sehingga, butuh peran masyarakat hingga pemangku wilayah untuk turut serta menghidupkan kembali warisan leluhur bangsa itu.

"Sangat positif ya. Perlu untuk terus diuri-uri supaya tidak hilang digerus zaman," ujar pemeran Ratu Maheswara dalam pentas ketoprak itu.

Sedangkan, Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setiawan mengaku sangat senang dapat terlibat langsung dalam pementasan tersebut.

Menurut perwira melati dua itu, keterlibatan masyarakat secara luas dapat mampu membangkitkan kembali nilai-nilai budaya yang makin terkikis zaman.

"Tentu, butuh peran serta masyarakat untuk menghidupkan kembali kearifan lokal seperti pertunjukan ketoprak ini," katanya.

Sementara itu, Ketua PWI Kota Solo, Anas Syahirul mengatakan, pagelaran ketoprak ini merupakan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di kota Surakarta ini. 

"Inti pesan ini adalah menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat dalam memilih informasi yang benar. Apalagi informasi di media mainstream, supaya masyarakat ini tidak mudah dibohongi oleh informasi hoaks," jelasnya.

Selain itu, kata Anas, pagelaran ketoprak ini juga menjadi media untuk menunjukan wartawan di Solo Raya peduli dengan budaya dan seni tradisi.  

"Ini merupakan rangkaian acara HPN 2023 di kota Surakarta. Kita juga ingin menunjukan bahwa wartawan Surakarta juga peduli dengan budaya dan seni tradisi," ungkapnya. 

Load More