SuaraSurakarta.id - Fenomena thrifting atau barang bekas pakai menjadi tren tersendiri di kalangan anak muda di Kota Solo saat ini.
Untuk mendapatkan barang bermerk dengan kualitas tinggi, mereka tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Namun, hal itu sebenarnya berbenturan dengan legalitas yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.18/2022 Juncto Permendag No.40/2022 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.
Fenomena thrifting itu mencuat dalam debat calon ketua umum (Caketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Solo yang digelar dan disiarkan langsung melalui kanal youtube pada Jumat (27/1/2023) malam.
Ketiga caketum Hipmi yakni Astrid Widayani, Rosanto Adi dan Respati Ardi sepakat untuk menolak fenomena tersebut.
"Memang tak bisa dipungkiri, trifting memang sangat menggiurkan bagi anak muda Kota Solo. Mampu menunjang penampilan, tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Namun, justru yang jadi titik berat bukan pada masalah outputnya. Melainkan, bagaimana cara brand lokal ini mampu mendongkrak namanya sehingga dipilih generasi muda," tegas Rosanto Adi yang dilansir, Selasa (31/1/2023).
Dengan adanya fenomena yang terjadi di kalangan anak muda ini, seharusnya brand lokal merasa tertantang untuk menciptakan produk berkualitas. Dengan cara tersebut, kalangan anak muda tentu akan beralih dan tidak akan memilih thrifting untuk menunjang penampilan mereka.
"Bagaimana kita membuat product development dan marketing strategy yang tepat, kita akan mengumpulkan beberapa UMKM yang sama, memanggil konsultan dan kurator yang andal, sehingga produk kita naik kelas," jelas Caketum Hipmi Solo nomor urut 2 itu.
Sementara, Caketum Hipmi Solo nomor urut 1, Astrid Widayani mengatakan, kualitas produk lokal sebenarnya tidak kalah dari impor.
Baca Juga: Jelang Muscab Hipmi Solo, Respati Ardi Ingin Dorong Milenial Tak Takut Berwirausaha
Baginya, penting untuk mendorong potensi bisnis setempat guna melahirkan produk unggulan. Sehingga dapat mengubah arah ketertarikan masyarakat yang semula menggandrungi pakaian bekas impor.
"Saya sebagai pengusaha muda sangat optimis dengan produk Indonesia, produk lokal, yang nantinya bisa kita kembangkan bersama, kita kuatkan produk lokal untuk bisa bersaing dan tidak akan membeli lagi produk thrift," jelasnya.
Sedangkan, Caketum Hipmi Solo nomor urut 3, Respati Ardi mengungkapkan, lebih berhati-hati dalam meredam tren thrifting. Salah satu upaya terdepan adalah menebarkan gairah penggunaan produk dalam negeri di tengah masyarakat.
"Kalau jadi Ketum Hipmi Solo ke depan, saya pengin thrift market itu dilarang tapi pelan-pelan. Kita mulai dari diri sendiri, dari anggota HIPMI harus menggunakan produk dalam negeri," katanya.
Dalam debat tersebut, hadir tiga panelis yang terdiri dari elemen akademisi, pemerintah, dan praktisi bisnis. Mereka adalah dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UNS Dr Mulyanto, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo Wahyu Kristina, dan Direktur Batik Danar Hadi Dewanto Kusuma Wibowo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Nekat Pesta Miras di Siang Bolong, Tiga Pria Ini Dikukut Polisi di Kawasan Manahan
-
Rencana WFH Dikritik Legislatif, Wali Kota Solo Beri Respon Menohok
-
DPRD Solo Kritik Rencana Wali Kota Terapkan WFH usai Dana ke Daerah Dipangkas
-
Hanya Hitungan Menit, Tim Sparta 'Jemput Paksa' Terduga Maling HP dari Kepungan Massa
-
Dua Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polisi di Jalan Kapten Piere Tendean, Ini Kronologinya