Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 30 Januari 2023 | 10:15 WIB
Kegiatan Diskusi Budaya Forum Budaya Mataram (FBM) di Aula Universitas Dharma (Undha) AUB, Kota Solo, Sabtu (28/1/2023). [Timlo.net/Achmad Khalik]

"Nah, ini kan jadi susah. Sudah turun temurun. Di satu sisi terbentur masalah anggaran. Disisi lain, juga sudah berpindah kepemilikan. Padahal, ini merupakan rekam jejak dari sejarah Bangsa Indonesia yang mana dulu merupakan sebuah kerajaan," jelas Teguh.

Disinggung terkait anggaran untuk membentengi bangunan cagar budaya agar tetap seperti aslinya, Teguh mengaku, nilainya mungkin sangatlah tinggi.

Dia mengambil contoh terkait dengan revitalisasi Taman Pracima di Pura Mangkunegaran yang menghabiskan miliaran rupiah. Sedangkan, jika bicara tentang Keraton Solo bisa mencapai triliunan.

"Jika bicara kesatuan ya, wilayah Keraton Solo itu mencapai Laweyan sampai Jembatan Mojo. Hitung sendiri itu sampai berapa. Yang Mangkunegaran saja, nilainya segitu. Kalau bicara wilayah keseluruhan nilainya bisa sangat besar," ujarnya.

Baca Juga: Salahi Aturan, Gibran Tegaskan Pengerjaan Kontruksi Dalem Tumenggungan Dihentikan, Pemilik Sudah Dipanggil

Load More