SuaraSurakarta.id - Agus Ahmadi (38), warga Dukuh Kauman RT 07 RW 03 Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten akhirnya ketemu dan pulang setelah kabur dari rumah selama 25 tahun.
Agus, kabur dari rumah saat usia 12 tahun karena mau disunat tapi tidak mau. Amini (67), ibu dari Agus pun merasa sedih saat anaknya pergi dan tidak kembali.
Selama beberapa tahun, Amini terus mencari keberadaan anaknya bungsunya diberbagai tempat. Namun, nihil dan pasrah setelah usaha mencari anaknya tidak berhasil.
Sebelum ketemu, Amini merasa yakin jika anaknya masih hidup. Karena banyak yang bilang jika anaknya sudah meninggal.
"Orang-orang banyak bilang sudah tidak ada. Tapi perasaan saya bilang masih hidup," ujar Amini saat ditemui, Kamis (26/1/2023).
Amini, tidak menghiraukan perkataan orang-orang yang menyatakan anaknya sudan tidak ada. Tapi perasaan, Amini masih yakin jika anaknya masih ada.
"Perasaan ibu pasti benar dan ada kedekatan. Ketemunya itu di Pasar Kepek, Bantul," katanya.
Amina merasa senang dan bahagia saat tahu anaknya ketemu dan pulang ke rumah. Karena kurang lebih selama 25 tahun tidak ketemu.
"Perasaan ya senang anaknya ketemu. Karena sampai 25 tahun tidak ketemu," sambung dia.
Baca Juga: Puluhan Tahun Kabur karena Takut Disunat, Pria Ini Pulang Disambut Pelukan Ibu
Dulu sebelum, tiap malam selalu bangun dan menangis. Karena selalu ingat dan memikirkan anaknya.
"Tiap malam sering bangun dan menangis. Ingat terus," jelasnya.
Meski demikian, ada yang minta untuk membuktikan kalau itu benar-benar Agus. Kemudian dilihat apakah sudah sunat atau belum.
"Untuk memastikan bahwa ini Mas Agus atau bukan. Lalu salah satu orang yang sering memandikan Mas Agus saat kecil diminta mengecek apakah sudah sunat atau belum," terang Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Mujahid Jaryanto.
"Ketika dicek belum sunat. Berati benar banget jika ini adalah Mas Agus. Jadi dicek, sekarang Mas Agus mandi sendiri, itu belum sampai hari ini," terang dia.
Mujahid mengatakan, ada sekitar 20 orang dengan menggunakan tiga kendaraan yang mengantarkan kesini.
Kebanyakan itu pedagang Pasar Kepek Bantul, karena selama kurang lebih 25 tahun, Agus tinggal di pasar.
"Kira-kira ada 20 orang yang mengantar dan mereka juga merasa kehilangan. Bahkan merasa kehilangan sampai ada yang menangis," sambungnya.
Mujahid menambahkan, orang-orang di Pasar Kepek kemarin itu pada cerita jika Agus orangnya baik.
"Orang sangat baik. Ketika ada uang jatuh tidak diambil tapi dikembalikan dan sering membantu. Jadi di sana itu pada ngopeni Mas Agus," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
-
Buat Prabowo Terdiam saat Berpidato di Groundbreaking Pabrik Baterai EV, Siapa Tomy Winata?
-
Usai Peringkat Daya Saing RI Anjlok, Pemerintah Lakukan Deregulasi Kebijakan di Sektor Perdagangan
Terkini
-
Angkutan ODOL di Solo: Penindakan Ditunda, Polisi Masih Fokus Sosialisasi
-
Korupsi Alkes Karanganyar: Manager PT Sungadiman Kembalikan Uang Negara Rp158 Juta
-
Ahmad Luthfi: Soloraya Great Sale 2025 Lumbung Ekonomi Regional
-
Digelar Sebulan Penuh, Ahmad Luthfi Target Perputaran Ekonomi Soloraya Great Sale Rp 10 Triliun
-
Koperasi Tipu-tipu Milik Kepala SMA di Solo, Kerugian Sekitar Rp 1 Miliar