SuaraSurakarta.id - Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri menyebut Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo sosok yang sering berantem.
Hal ini disampaikan Megawati saat pidato di HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023) kemarin.
"Itu Pak Rudy itu urusannya maunya berantem melulu. Dulu dia itu preman loh," ujar Megawati.
FX Rudy pun menanggapi santai apa yang disampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri.
Baca Juga: PSI Klaim 'Mengaku' Sebagai Adik PDIP, Bambang Pacul Bilang Boleh Saja, Tapi Singgung Soal Etika
Mantan Wali Kota Solo ini pun bercerita saat mendampingi Megawati Sukarnoputri sejak 1986 hingga sekarang.
"Itu berangkat dari saya mendampingi beliau mulai 1986 sampai titik darah penghabisan lah. Selama ibu menjadi ketua umum, saya tetap konsisten, jadi saya kader yang punya prinsip, sikap, dan komitmen," terang Rudy saat ditemui, Rabu (11/1/2023).
Dia pun bercerita, Megawati tahu persis setiap kali pergerakan. Karena orang berani dan sebagainya itu dianggap preman oleh Megawati.
"Saya suka berantem itu preman. Sehingga waktu kongres pertama PDIP tanggal 8-10 Oktober 1998, itu memang saya di sana pokoknya ketua umum ibu Megawati Sukarnoputri formatur tunggal. Karena utusan yang dari Solo maunya formatur sekat, daripada tak kepruk kursi munggah meja, Jawa Tengah formatur tunggal," paparnya.
"Di sana kalau ada yang merecoki ibu, memang saya yang menghadapi dan sebagainya. Wes diajak berantem gitu aja, tinggal berani atau tidak," ungkap dia.
Baca Juga: Megawati Mengaku Cantik, Politisi PDIP Ini Blak-blakan Sempat Ingin Pacari Putri Sang Proklamator
Rudy mengatakan, yang jelas ikut PDI segi lima sampai PDI Perjuangan itu ketertindasan ini belum berakhir dan masih terus. "Kalau ibu Megawati selalu menyampaikan saya, itu beliau mengingat peristiwa perjalanan. Sampai dengan hari ini, saya itu dianggap orang yang suka berantem memang iya," katanya.
"Namun, saya tidak pernah melakukan hal-hal yang istilah merugikan masyarakat, seperti mencopet, memalak, atua mencuri. Tapi kalau bolos kerja untuk kampanye itu saya lakukan, berkelahi dengan aparat zaman dulu itu sudah sering digebuki. Itu lah yang selalu diingat oleh ibu ketua umum," kisah dia.
Rudy mengakui sebagai kader partai yang taat dan patuh terhadap ketua umum. Jadi berantemnya bukan sama ketua umum atau kader tapi lawan politik.
"Saya berantem sama ibu sudah dipecat dari dulu-dulu. Saya itu kader partai yang taat dan patuh terhadap ketua umum, saya sudah sampaikan ke ibu, ibaratnya kepala saya diminta untuk kepentingan PDIP atau masyarakat, saya serahkan untuk ibu, ibaratnya saya disuruh masuk sumur dalam dan beracun sekalipun saya lakukan. Namun, saya tidak asal masuk sumur saja tapi dengan cara-cara mengambil di dalam sumur itu bisa ada hasilnya dan bermanfaat," ujar Rudy.
Saat pertama kali kampanye di Jateng sampai dengan tahun 1998 itu yang namanya orang tertindas pasti akan melawan. Makanya jangan menganggu.
Rudy bercerita jika Megawati selalu memanggilnya dengan julukan preman yang punya militansi dan tidak hanya sekedar loyalitas.
"Ibu cerita kalau 'aku lebih senang Rudy sebagai dijuluki preman tapi punya militansi', kan gitu daripada saya punya namun ya loyal tok loyalitas. Kalau militan itu pasti begitu ada partai diserang dalam keadaan bahaya maju terus pantang mundur, yang dimau ibu itu. Kalau militan itu tidak pernah berpikir masalah mater, tapi bagaimana berjuang meraih sebuah kekuasaan sesuai dengan pesan Bung Karno dan ketua umum," ucapnya.
Rudy menilai sering disebut Megawati karena darinya dari dulu sampai sekarang tidak berubah.
"Mungkin pola hidup saya, rumah saya dan sebagainya mungkin. Yo, men preman, ketika mendapat anugerah dari Tuhan bisa mengabdi, melayani masyarakat di pemerintahan saya tidak pernah melakukan jual beli jabatan, kira-kira begitu," tandas dia.
"Korupsi apalagi, minta pekerjaan tidak sama sekali. Saya apa adanya kalau sama beliau," jelas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Puan Ungkap Sempat Ada Rencana Megawati Video Call dengan Prabowo saat Lebaran, Tapi Batal karena...
-
Ini Kata AHY Soal Peluang Pertemuan Prabowo, SBY dan Megawati Usai Lebaran
-
Akhirnya Terungkap! Puan Bocorkan Kapan Megawati Akan Bertemu Prabowo, Bukan di Open House
-
Teka Teki Masa Depan Megawati Hangestri, Tinggalkan Red Sparks Musim Depan?
-
Ketua Joman Soal Peluang Jokowi Berlebaran ke Megawati: Ini Momennya Bersilaturahmi
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Arus Mudik di Solo Lancar, Operasi Ketupat Candi Diapresiasi Warga
-
Momen Warga Padati Rumah Jokowi: Antrean Mengular dan Ditemui Langsung Mantan Presiden
-
Dhawuh Dalem Paku Buwono XIII, Garebeg Pasa Keraton Solo Berlangsung Khidmat
-
Jokowi Kumpul Bareng Keluarga di Solo, Kahiyang Ayu-Bobby Nasution Tak Tampak
-
Gibran Apresiasi Langkah Didit Prabowo Kumpulkan Anak Presiden, Giliran Orang Tua Bertemu?