Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 06 Januari 2023 | 09:25 WIB
Potret Gibran Rakabuming Pakai Kalung Botol Mixue (YouTube/Solo Times)

SuaraSurakarta.id - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani merasa keberatan dengan adanya rencana proyek jalan tol lingkar timur-selatan Kota Solo. 

Karena proyek tersebut dianggap akan menganggu lahan sawah yang dilindungi (LSD) yang berada di wilayah Sukoharjo.

"Saya selaku Bupati Sukoharjo bukan menolak. Tapi keberatan dengan adanya proyek ini, karena akan menganggu LSD," kata Etik Suryani, Jumat (6/1/2023).

Etik menjelaskan, ada sekitar tujuh kecamatan yang akan berdampak dengan proyek tersebut, seperti Kecamatan Mojolaban, Grogol, Bendosari, Nguter, atau Gatak.

Baca Juga: Ketua DPRD Sumbar Singgung Tanggungjawab Gubernur Soal Lambannya Pembangunan Tol

Itu hampir semua LSD di kecamatan-kecamatan tersebut terkena proyek tol jalur lingkar.

"Kita sebagai penyangga pangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), kemudian kalau dibangun tol. Kita keberatannya nanti pengembangan kota juga terhambat," paparnya.

Pihaknya sendiri mintanya ring road atau jalan arteri bukan jalan tol lingkar. Sehingga masyarakat bisa berinteraksi, tidak hanya itu saja tapi kota juga bisa berkembang dan ekonomi bisa jalan.

"Bukan status tol ya tapi ring road. Orang bisa nyebrang, bisa berinteraksi, dan pembangunan bisa berkembang," ungkap dia.

Seperti diketahui, tidak hanya Bupati Sukoharjo Etik Suryani yang keberatan d dengan jalan tol lingkar Timur-Selatan Solo.

Baca Juga: Dua Nagari di Limapuluh Kota Masih Menolak, Gubernur Jamin Pembangunan Tol Payakumbuh-Pangkalan Tak Rugikan Masyarakat

Sebelumnya Bupati Karanganyar Juliatmono dan Bupati Klaten Sri Mulyani juga keberatan, bahkan menolak proyek jalan tol lingkar timur-selatan Solo.

Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan membicarakan masalah ini dengan dinas terkait.

Gibran pun berencana akan mengundang dan mengumpulkan para bupati sekitar untuk membahas rencana proyek ini.

"Kita bicarakan lagi dan akan duduk bareng. Tidak apa-apa adanya penolakan," ujarnya.

"Nanti dari Bina Marga, dirjen-dirjen yang mengurusi jalan tol akan muter ke Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar baru ketemu saya. Mematangkan konsepnya dan lain-lain," papar dia.

Gibran menambahkan, yang namanya membangun sebuah infrastruktur atau apapun pasti ada pro kontra. 

"Saya juga belum tahu seberapa luas tanan yang akan diambil untuk pembangunan infrastruktur, terutama untuk Klaten dan Sukoharjo," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More