Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 03 Desember 2022 | 09:10 WIB
Karawitan ISI Solo saat latihan untuk acara ngunduh mantu Kaesang Pangarep dengan Erina S Gudono. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Acara ngunduh mantu pernikahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dengan Erina S Gudono baik di Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran akan diiringi karawitan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Ada dua tim atau grup karawitan yang dipersiapkan untuk acara ngunduh mantu di Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran.

Mereka pun terus melakukan persiapan dengan berlatih hampir setiap hari sampai menjelang acara ngunduh mantu.

"Kita sudah 90 persen untuk persiapan di acara ngunduh mantu Kaesang dan Erina," ujar Koordinator Pentas Seni ISI Solo, Guntur Sulistiyono saa ditemui disela-sela latihan di ISI Solo, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga: 6 Fakta Persiapan Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Prewedding hingga Prosesi Akad

Ada dua kelompok ISI Solo yang dipersiapkan. Satu main di Loji Gandrung dan satu tim di Pura Mangkunegaran. 

"Persiapan sudah satu bulan ini dan untuk latihan cuma satu kali. Kita tidak perlu latihan lama-lama, karena itu tidak efektif," katanya.

Menurutnya, ada permintaan khusus dari keluarga untuk gending yang dimainkan saat di Pura Mangkunegaran. Itu seperti lagu Ojo Dibandingke, itu nanti di transkrip di gamelan dengan suara sinden.

Ada juga kinanti, maskumambang dan ibu pertiwi. Itu ada pada saat Pak Jokowi dan Ibu Iriana turun dari kereta kencana di Pura Mangkunegaran. 

Saat masuk nanti ada bowo, yakni tembang yang dipergunakan untuk memulai atau mengawali satu gending yang dilakukan seorang pria.

Baca Juga: Car Free Day Tetap Jalan Meski Ada Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Gibran: Cuma Numpang CFD Loh Ya

Nanti syair lagu Ibu Pertiwi kata-katanya ada yang diganti ibu negara. Kalau gendingnya tetap sama Ibu Pertiwi cuma syairnya yang diganti, gendingnya materi tetap tradisi.

"Kita berkaca ajuannya tetap tradisi, cuma kata-kata atau syair yang diganti jadi tidak menghilangkan tradisinya. Itu memang permintaan dari keluarga," katanya.

Tadi juga latihan tembang untuk Mas Kaesang yang merupakan pemilik tim Persis Solo. Nanti akan ada syair tertentu yang menyebutkan di situ Mas Kaesang bos Persis Solo.

"Saya cari kata-kata yang mudah biar tidak repot. Itu gagasan sendiri saja," tandas dia.

Ada sekitar 44 personil yang tampil karawitan, 24 orang di Pura Mangkunegaran dan 20 orang di Loji Gandrung. Mereka itu terdiri dari dosen, mahasiswa, dan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP).

Guntur mengatakan, tembang di Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran itu berbeda. Kalau yang di Mangkunegaran memang khusus untuk senang-senang atau santai bukan acara ini. 

"Gendingnya lain saat di Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran. Karena di Loji Gandrung itu acara adatnya," sambung dia.

Kalau acara inti itu di Loji Gandrung, karena itu acara adat. Nanti gendingnya sesuai tradisi, seperti boyong basuki, karena Pak Jokowi kan boyong manten.

"Ada lagi mungkin gending panembromo, itu yang pasrah dan panampi. Itu yang biasa pidato kita ganti dengan tembang dan palaran," jelasnya.

"Ini prosesinya dibuat singkat dan kita harus menyesuaikan. Itu sudah kita persiapkan," ucap dia.

Guntur mengakui, mendapat tawaran untuk main di acara ngunduh mantu dari Ibu Iriana. Saat pernikahan Kahiyang Ayu juga tampil, lalu ini Kaesang Pangarep.

"Ini tawaran dari keluarga. Dulu pas Mbk Kahiyang kita juga main," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More