Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 17 November 2022 | 08:05 WIB
Ilustrasi pasangan menikah. Jumlah pasangan subur di Indonesia saat ini sekitar 42 juta pasangan. Namun, jumlah pasangan dengan kasus infertilitas atau kemandulan mencapai 4,2 juta pasangan. (Pixabay)

SuaraSurakarta.id - Jumlah pasangan subur di Indonesia saat ini sekitar 42 juta pasangan. Namun, jumlah pasangan dengan kasus infertilitas atau kemandulan mencapai 4,2 juta pasangan, atau angka kejadian 10 persen dari jumlah total pasangan subur.

Hal itu berdasarkan data dari Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB ) Harapan Kita Dr. dr. Agus Supriyadi, Sp.O.G, Subsp.F.E.R, Mkes, MPH. Ia mengatakan masih terdapat banyak masalah terkait kesuburan dan kehamilan di Indonesia.

Pada saat bersamaan, ada peningkatan kasus-kasus kelainan kromosom janin, gangguan pada kehamilan kembar, dan komplikasi pada ibu yang hamil. Terutama, preeklamsia yang menjadi salah satu penyebab kematian dan sakit ibu dan janin yang tinggi.

“Ini jadi tantangan bagi ilmu obstetri ginekologi untuk menghasilkan generasi bangsa yang terbaik seiring dengan kondisi Indonesia yang segera memasuki puncak bonus demografi pada tahun 2030,” kata dr. Agus Supriyadi.

Baca Juga: 3 Tanda Kamu Sudah Tidak Mencintai Pasangan, Terpaksa Bertahan?

Ketua Panitia Simposium The 3rd Indonesian Fetal and Reproductive Medicine 2022 tersebut menambahkan, edukasi terkait masalah ini pun dirasa penting, baik bagi pasangan maupun tenaga kesehatan.

Untuk itu, Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita mengadakan simposium yang berlangsung pada 13-15 November 2022 di Pullman Hotel Central Park, Jakarta.

RSAB Harapan Kita yang telah ditetapkan sebagai Pusat Rujukan Ibu dan Anak Nasional, telah tiga kali menyelenggarakan Indonesian Fetal and Reproductive Medicine (Ina Farm).

Pada acara kali ini dilakukan mini simposium, lokakarya, dan pelatihan.

Dokter Agus menjelaskan RSAB Harapan Kita membuka peluang kerja sama dengan para sejawat dan berbagai rumah sakit di Jakarta dan berbagai daerah untuk menjadi tempat rujukan dan magang dalam memperdalam diagnosis dan tatalaksana kasus-kasus tersebut.

Baca Juga: 3 Cara Membantu Pasangan Menjadi Lebih Baik, Jangan Menggurui!

“Simposium yang diadakan RSAB Harapan Kita ini juga selaras dengan program Biomedical dan Genome Sience Initiative (BGSI) Kementrian Kesehatan,” kata dr. Agus.

Load More