Dia mengatakan kondisi tersebut menjadi berbahaya karena massa yang tidak siap akan terimpit dan kesulitan untuk keluar dari situasi itu.
Hanes menilai antusiasme atau animo masyarakat untuk mendatangi acara keramaian merupakan salah satu faktor munculnya berbagai insiden di sejumlah acara. Hal tersebut, menurut dia, terjadi karena setelah hampir dua tahun lebih masyarakat terkungkung pandemi.
Dia mengingatkan kebiasaan baru pasca-pandemi yang membentuk karakteristik massa harus menjadi perhatian para penyelenggara acara.
"Situasi pandemi telah membentuk kebiasaan manusia baru, yang kemudian membentuk karakteristik massa yang baru pula," ujarnya.
Baca Juga: Puan Maharani Beri Penghormatan ke Korban Tragedi Itaewon, Pinkan Mambo Kesal sama Raffi Ahmad
Dia juga mengingatkan pelaku industri event organizer harus memahami pola konsumsi media sosial dan gadget pada masyarakat. Berbagai penelitian yang dilakukan para crowd scientist internasional disebutkan bahwa pola penggunaan gadget telah membentuk massa yang cenderung tidak awas terhadap situasi.
"Semua orang memakai ponsel pintar, tak terkecuali saat mereka mendatangi suatu acara keramaian. Perilaku orang-orang yang terlalu fokus dengan gadget, membuat mereka bisa kurang waspada terhadap situasi sekitar," ujar Hanes.
Dia mengatakan saat ini para pelaku industri event ditantang untuk terus berkreasi menjawab keinginan pasar yang mulai bangkit pasca-pandemi COVID-19.
Di sisi lain, imbuh dia, pelaku industri juga harus lebih bersikap hati-hati dan teliti dalam menerapkan manajemen massa, terutama untuk penyelenggaraan acara yang melibatkan khalayak dalam jumlah besar.
Baca Juga: MyMedia Buka Suara Soal Fosfen Music Festival Batal Digelar, Permohonan Maaf hingga Refund Tiket
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sudah Berdarah-darah, Arema FC Kini Pertimbangkan Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
-
Arema FC Minta Maaf Aremania Lempar Batu ke Bus Persik Kediri
-
Kanjuruhan Berdarah Lagi? Bus Persik Dihancurkan Usai Laga Kontra Arema FC!
-
Sebelum Dilempari Batu, Pemain Persik Kirim Doa di Pintu 13 untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Rekomendasi 7 HP 5G Murah dengan Spek Ciamik, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
-
Perjalanan PSIS: Pekan I Keok hingga Jadi Tim Pertama Terdegradasi
-
7 Gol di Laga Barcelona vs Real Madrid: Ini 7 Fakta Derby El Clasico Jilid 4
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
Terkini
-
Perusahaan di Solo Diduga Tahan Ijazah Karyawan, Respati Ardi: Bakal Saya Tak Ambil
-
Terendus Polisi, Pengguna Pil Koplo Dicokok di Kos Wilayah Grogol Sukoharjo
-
Kabar Duka! Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Lawu
-
Juru Parkir Liar di Masjid Raya Sheikh Zayed, Dua Remaja Diamankan Tim Resmob
-
Angkat Kehidupan Kota Solo, Special Screening Film 'Cocote Tonggo' Kocok Perut Penonton