Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 25 Oktober 2022 | 11:13 WIB
Ilustrasi kanker paru. Penyakit kanker menjadi perhatian dunia. Sebab, kasus penyakit mematikan tersebut semakin meningkat di seluruh negara berkembang. [Shutterstock]

SuaraSurakarta.id - Penyakit kanker menjadi perhatian dunia. Sebab, kasus penyakit mematikan tersebut semakin meningkat di seluruh negara berkembang

Untuk terhindah dari Kanker, menjaga kesehatan dan pola hidup menjadi mutlak dilakukan. 

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan pentingnya untuk mendeteksi dini dan menjaga gaya hidup sehat agar terhindar dari risiko-risiko yang membuat seseorang menderita kanker.

Menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga dapat membuat individu terhindar dari obesitas, kondisi yang meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: Alien itu Memilihku: Kisah Perempuan saat Berjuang Menghadapi Kanker Langka

Asupan nutrisi yang baik juga berpengaruh dalam pencegahan serta penanganan pasien kanker. Bukan cuma soal mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari risiko kanker, pasien kanker juga harus dipastikan mendapat nutrisi yang cukup demi kualitas hidup yang baik.

Ia mencontohkan di Eropa sudah ada integrasi soal nutrisi dalam mempertahankan kualitas hidup pasien kanker.

"Nutrisi jadi bagian integral dalam tim multidisiplin pengelolaan pasien kanker," jelas Aru dikutip dari ANTARA pada Selasa (25/10/2022).

Dalam menjalankan terapi, pasien kanker seringkali mengalami penurunan nafsu makan, disertai rasa mual, muntah, sariawan, rasa logam di mulut, diare, dan rasa tidak nyaman lainnya, sehingga mengurangi nafsu makan dan bahkan minum yang akhirnya dapat menyebabkan malnutrisi.

Kondisi malnutrisi tentu saja dapat berdampak pada keberhasilan terapi.

Baca Juga: Resep Herbal dari Dokter Zaidul Akbar untuk Sembuhkan Kolesterol Hingga Kanker

"Oleh karena itu perlu upaya pencegahan malnutrisi pada pasien kanker dengan berbagai intervensi dan solusi, termasuk melalui kolaborasi multi-disiplin tim onkologi dengan tim gizi klinis agar hasil terapi kanker pada pasien menjadi lebih optimal," kata dia.

Aru mengatakan kanker di negara-negara berkembang meningkat lebih tinggi dibandingkan negara maju karena sistem deteksi dini yang belum optimal.

"Di negara berkembang kanker 50 persen meningkat dari negara maju karena di negara maju lebih bagus deteksi dini dan langkah pencegahan," kata Aru. 

Load More