SuaraSurakarta.id - Bisnis perumahan subsidi di Soloraya semakin melejit dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan kini perumahan subsidi sudah tersebar di seluruh wilayah Eks Karisidenan Surakarta.
Direktur Marison Group, Andrian Ardianto mengatakan prospek perumahan subsidi di Solo Raya terus menunjukkan angka pertumbuhan ke arah positif.
"Pertumbuhan rumah subsidi di Solo Raya tak terpengaruh isu resesi global saat ini, bahkan saat ini terus berkembang dan permintaan setiap tahunnya mengalami peningkatan,” kata Andrian dalam Gathering, Wawancara Massal dan Grand Launhcing Marison Regency di Hotel Sunan Solo, Minggu (23/10/2022).
Marison Group yang terus berkembang saat ini, lanjut Andrian, yakni Marison Regency Jeruksawit, Marison Regency Teras dan Marison Regency Polokarto sangat diminati masyarakat.
"Kebutuhan akan rumah huni dari tahun ke tahun terus meningkat. Sebelumnya, kami telah menjual 600 unit rumah subsidi di Marison Jatikuwung," jelas Andrian.
"Selama pandemi pun, kebutuhan rumah subsidi tetap tinggi. Hal ini sangat berbeda dengan rumah komersial yang biasa untuk investasi, kecenderungannya menurun," sambungnya.
Marison Group yang berada di sekitar Kota Solo, seperti di Teras Boyolali, Polokarto Sukoharjo dan Jeruksawit Karanganyar, disediakan bagi MBR yang bekerja di Solo.
"Tentu saja sangat diminati ya, karena banyak MBR yang belum memiliki rumah. Apalagi kami hadir di daerah yang paling dekat dengan Kota Solo," imbuhnya.
Baca Juga: Bank BJB Bangun Perumahan Subsidi dan Non Subsidi di Jateng
Sementara, Deputi Branch Manager BTN Cabang Solo, Emon Subiantoro membenarkan jika selama adanya isu resesi global, permintaan terhadap rumah subsidi di wilayah Solo Raya tak terpengaruh.
Bahkan, menurut Emon, terjadi kenaikan 50 persen demand Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi di Kota Solo dan sekitarnya. Ini momentum yang bagus untuk pemulihan sektor properti.
"Kami bahkan setiap hari ada proses wawancara calon debitur dan akad kredit rumah subsidi. Kalau saat pandemi memang growth-nya agak melambat. Sekarang sudah mendekati normal lagi," ungkap Emon.
Pihaknya memasang target KPR subsidi sebesar Rp300 miliar untuk semua program. Sampai akhir tahun, dia optimistis target tercapai 100 persen. Saat ini, realisasinya sudah tembus 95 persen.
Ini membuktikan prospek bisnis properti cukup cerah di tahun depan. Meski harga material pembangunan rumah diprediksi mengalami kenaikan imbas kondisi ekonomi global.
"Karena rumah subsidi ini kebutuhan pokok. Jadi demand-nya besar. Kami kerja sama dengan 200 developer. Sebanyak 60-70 persennya developer aktif. Mereka ekspansi ke daerah-daerah di Solo dan sekitarnya yang potensial seperti Karanganyar dan Sukoharjo," urai Emon.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran