Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 19 Oktober 2022 | 21:12 WIB
Ikuti Psikotes PDIP,  Ketua Banteng Muda Indonesia Solo Tertantang Buat Program Bermanfaat untuk Masyarakat. [Ayosolo.id/dok]

SuaraSurakarta.id - Sebanyak 63 bakal calon legislatif (Bacaleg) mengikuti psikotes PDIP di Gedung Pertemuan Delima Jebres, Selasa (18/10/2022) siang.

Psikotes secara online ini untuk penjaringan bacaleg baik DPRD kota, DPRD Provinsi, dan DPR RI. 

Salah satu yang ikut dalam psikotes penjaringan tersebut adalah Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Solo, Kevin Fabiano.

Dalam psikotes itu, Kevin mengaku tertantang membuat program yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal itu seperti pesan yang disampaikan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Baca Juga: Ganjar Nyatakan Siap Nyapres, Sekjen PDIP Hasto: Djarot, Risma Hingga Puan Juga Nyatakan Siap Kalau untuk Bangsa Negara

"Apa yang disampaikan Pak rudy memang harus dijalankan, karena kontribusi pemuda nanti akan mengawal dan mengestafetkan keinginan masyarakat. Kebetulan saya akan ikut dalam kontestasi Pemilu 2024, jadi tertantang untuk membuat program yang bermanfaat utamanya fokus kesejahteraan masyarakat," kata Kevin Fabiano, Rabu (19/10/2022).

Sebagai kader muda, dirinya berharap tahun 2024 mendatang banyak generasi muda yang terlibat dalam pesta demokrasi.

Menurutnya, lanjut Kevin, perlu keterlibatan genrasi muda untuk membuat kebijakan yang nantinya akan kembali ke masyarakat.

"Saya mendukung pesta demokraai yang sehat dan lancar untuk semuanya," tuturnya.

Disinggung materi psikotes, pria yang juga pengusaha itu berisikan tentang kepribadian, emosional hingga wawasan kebangsaan.

Baca Juga: Akhirnya! Ganjar Pranowo Siap Maju Jadi Capres, Bagaimana Nasib Puan Maharani?

"Kita dipancing untuk membuat kebijakan sendiri yang tentunya bermanfaat. Ada sekitar 500 soal psikotes selama sekitar tujuh jam," jelas Kevin.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan, jumlah yang ikut psikotes ini merupakan hasil penjaringan yang sudah dilakukan sebelumnya. Awalnya terjaring 300 kader, lalu menjadi 200 kader, selanjutnya jadi 150 kader.

"Setelah ini ada tahapan lagi, seperti tes nasionalisme kebangsaan, peri kemanusiaan dan sebagainya," katanya.

Load More