SuaraSurakarta.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta semua pihak untuk tetap waspada potensi bencana hidrometeorologi basah dan kering meski gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu El Nino Southern Oscillation (ENSO) berada pada fase netral.
"Pandangan Iklim tahun 2023 (Climate Outlook 2023) bahwa sepanjang tahun 2023 gangguan iklim ENSO diprakirakan akan berada pada fase netral," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari ANTARA di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Pada fase itu, lanjut dia, diprakirakan tidak terjadi La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah maupun El Nino yang merupakan pemicu anomali iklim kering.
Ia menambahkan, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan gangguan iklim dari Samudra Hindia juga diprediksi akan berada pada fase netral pada tahun 2023.
Berdasarkan hasil monitoring dan prediksi BMKG, lanjut dia, kondisi suhu muka laut di wilayah Indonesia pada September hingga November 2022 dalam kondisi hangat, kemudian diprediksi akan menurun menuju kondisi normal mulai Desember 2022 hingga Mei 2023.
Namun karena kompleks dan dinamisnya kondisi atmosfer dan interaksinya dengan samudera atau lautan di wilayah kepulauan Indonesia, Dwikorita tetap mewanti-wanti semua pihak untuk bersiap menghadapi terjangan bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan tahunan 2023 yang diprakirakan melebihi rata-ratanya atau melebihi batas normalnya di sebagian wilayah Indonesia.
Bahkan, lanjut dia, juga tetap perlu waspada dan siaga terhadap peningkatan potensi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah rawan.
"Semua perlu dalam kondisi siaga dan waspada," kata Dwikorita.
Sementara itu, Plt. Deputi Klimatologi, Dodo Gunawan mengingatkan agar masyarakat mewaspadai munculnya berbagai penyakit selama musim penghujan.
Baca Juga: 20 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang, Dimana Saja?
"Banyaknya genangan air, perubahan suhu lingkungan yang drastis dapat memicu dan membuat daya tahan tubuh seseorang lebih rentan terserang berbagai penyakit, seperti influenza, demam berdarah, diare, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga leptospirosis akibat banjir," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
Terpilih jadi Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep Umbar Janji Ini
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
Jeffrie Geovanie Ungkap Pemilu Raya PSI Gagasan Kaesang Pangarep
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Santai Jelang Pemilu Raya PSI, Agus Mulyono Herlambang: Bismillah Saja