SuaraSurakarta.id - Interaksi sosial secara langsung tetap diperlukan demi kesehatan mental di tengah kemudahan berinteraksi antarorang lewat internet. Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ dari Universitas Indonesia.
"Kemudahan untuk berinteraksi melalui internet sering kali membuat interaksi sosial secara langsung dilupakan, padahal keduanya memiliki dampak yang berbeda," kata Zulvia dikutip dari ANTARA pada Minggu (16/10/2022).
Dokter yang akrab disapa dr. Vivi ini menjelaskan media sosial mengubah cara seseorang memandang diri, bentuk tubuh, pencapaian, dan lain sebagainya. Padahal, apa yang ditampilkan di media sosial belum tentu sesuai dengan apa yang terjadi di dunia nyata.
Hal itu meningkatkan kecenderungan seseorang membandingkan diri dengan apa yang dilihat sempurna di media sosial.
Baca Juga: WHO Sebut Resistensi Antibiotik Sebabkan Masalah Kesehatan Mental, Kok Bisa?
"Cyberbullying dan cybercrime juga rentan terjadi di masa ini. Berbagai hal yang telah disebutkan tadi dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang," katanya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dia mengimbau agar masyarakat tidak melupakan komunikasi dan interaksi sosial secara langsung serta membatasi diri dalam mengakses internet serta media sosial.
"Sesekali, cobalah untuk melakukan detoks media sosial atau tidak menggunakan media sosial terlebih dahulu untuk memberikan ketenangan dan meningkatkan kesehatan mental," ujar dia.
Selain membatasi penggunaan media sosial, hal-hal lain yang harus dijauhi demi menjaga kesehatan mental, yakni berpikir negatif, pola tidur tak teratur serta aktivitas fisik yang rendah.
Menjaga gaya hidup yang aktif juga tak kalah penting demi kesehatan jiwa. Olahraga rutin harus menjadi bagian kehidupan sehari-hari, sebab olahraga meningkatkan hormon endorfin yang menimbulkan rasa bahagia.
Baca Juga: Tips Bagaimana Teknologi Melindungi Kesehatan Mental di Era Media Sosial
Dia menegaskan pentingnya kesehatan mental, sebab tidak akan ada kesehatan fisik tanpa kesehatan mental.
Individu yang mentalnya sehat dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga seseorang tersebut menyadari kemampuan diri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Berita Terkait
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Aroma Menenangkan dan Efek Relaksasi, Bantu Gen Z Jadi Lebih Percaya Diri
-
Stres dan Diabetes: Bagaimana Kondisi Mental Memengaruhi Pengelolaan Gula Darah
-
Terbiasa Bicara Kasar, Ini Alasan Bermain Game Memengaruhi Emosi Gamers
-
Satu dari Tiga Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, Ini Cara Agar Mereka Dapat Informasi Kredibel di Media Sosial
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Cerita Bahlil Lahadalia Kesengsem dengan Kuliner Soto Fatimah: Rasa Khasnya Paten
-
Kampanye di Sragen, Bahlil Lahadalia Sebut Ahmad Luthfi Punya Jaringan Pusat
-
Tok! Terdakwa Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga Boyolali Divonis Seumur Hidup
-
Blusukan Bareng Respati-Astrid di Proyek Rel Layang Joglo, Jokowi Titip Pesan Ini
-
Jokowi Tanggapi Putusan Bawaslu Soal Prabowo Dukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin