Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 13:00 WIB
Wanda Hamidah dan pamannya, Hamid Husen ditemui di kediamannya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Kamis (13/10/2022). Wanda dan keluarga tengah menghadapi ancaman perebutan rumahnya. [Rena Pangesti/Suara.com]

SuaraSurakarta.id - Artis Wanda Hamidah mengutuk Gubernur DKI Anies Baswedan usai rumahnya dipaksa untuk dikosongkan oleh pemerintah.

Wanda yang juga seorang politisi itu mengaku kecewa dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Anda Gubernur Zalim @Aniesbaswedan. Keluaraga besar alm Husein Bin Syech Abubakar/ Yemo mengutuk kezaliman anda," tulis di Wanda Hamidah di Instagram Story yang dikutip pada Jumat (14/10/2022).

Luapan emsoi Wanda Hamidah terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan. [Instagram Story]

Sementarta itu Wanda Hamidah menyebut kasus sengketa rumah keluarganya itu adalah ulah para mafia tanah.

Baca Juga: Nasdem Mau Enaknya? Pertahankan Menteri, Berharap Menang 2024 Usung Anies Baswedan

Berikut klarifikasi lengkap dari Wanda Hamidah yang diunggah di Instgram pribadinya.

TIDAK BENAR RUMAH KAMI DI ATAS TANAH PEMDA ataupun JAPTO

Rumah kami beralamat di jalan Citandui No. 2, Cikini, Jakarta Pusat. Ada pun HGB yang diakui dimiliki Japto S. Soerjosoemarno beralamat di jalan Ciasem No. 2, Cikini, Jakarta Pusat.

HGB di jalan Ciasem No. 2 tersebut patut dipertanyakan kebenarannya sebagai alas kepemilikan atas rumah kami di jalan Citandui No. 2 ini.

Faktanya ada SHGB lain di jalan Ciasem No. 2, atau dengan kata lain, BPN menerbitkan dua sertifikat dengan alamat yang sama (Jalan Ciasem No. 2).

Baca Juga: AHY Dinilai Punya Tiket Emas Jadi Cawapres Anies Baswedan, tapi Harus Lulus Ujian Berat Ini

Kami menduga sertifikat tersebut adalah hasil kerja mafia tanah, karena diduga terbit tanpa ada riwayat kepemilikan, bukti pembayaran pajak, tanpa pengukuran, tanpa penguasaan fisik dan tanpa surat tidak sengketa.

Keluarga kami tinggal di rumah ini sejak tahun 1962. Kami telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas DKI Jakarta untuk meningkatkan status tanah kami menjadi SHGB. Kami pun tetap patuh membayar pajak hingga tahun 2022.

Saat keluarga kami hendak mengurus penerbitan sertifikat yang sepatutnya menjadi hak kami, ternyata disampaikan telah terbit sertipikat atas nama Yapto, yang di dalam suratnya tertera alamat jalan Ciasem No. 2.

Ada pun surat peneguran/peringatan dan perintah dari Walikota Jakarta Pusat untuk mengosongkan rumah tidak didasarkan kepada putusan hukum.

Sudah sepatut dan sewajarnya, Walikota Kota Jakarta Pusat meminta agar saudara Japto mengajukan gugatan ke pengadilan.

Tidak bisa ada penggusuran atau eksekusi lahan tanpa adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

Kami harap bantuan Pak @jokowi , Kepala BPN @hadi.tjahjanto @mohmahfudmd @kyai_marufamin @kapolri_indonesia @kapoldametrojaya Wagub @arizapatria para wakil rakyat DPRD dan DPR RI Penjabat Gubernur DKI atas masalah kami ini, agar hak kami dilindungi dari dugaan mafia tanah yang keji, yang tidak hanya merugikan kami yang tinggal di Jalan Citandui No.2 tapi juga pemilik tanah dan bangunan di Jalan Ciasem No. 2 (BPN terbitkan 2 HGB atas satu lokasi tanah).

Kami selaku warga DKI Jakarta, sangat keberatan jika Pemda DKI menjadi alat kepentingan yang ingin merampas hak kami sebagai warga negara.

Jakarta, 13 Oktober 2022
19.45
Wandah Hamidah

Situasi terkini rumah Wanda Hamidah

Mantan news ancor itu pun membagikan situasi terkini di rumahnya yang berada di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Jumat (14/10/2022).

Dalam video yang diunggah di Instagram, terlihat orang-orang berbadan tegap dengan menggunakana seragam loreng yang diduga ormas Pemuda Pancasila masih mendatangi rumah Wanda Hamidah.

"Masih intimidasi halus meminta kami melakukan pengosongan," tulis politisi tersebut yang dikutip dari Instagram @wanda_hamidah pada Kamis (14/10/2022).

Selain itu diunggahan sebelumnya Wanda Hamidah juga mengungkapkan terdapat truk-truk berada di rumahnya.

"Pagi ini kami kedatangan lagi truk-truk, Anda lihat berapa truk yang datang dan pasukan loreng bermotor yang hilir mudik di rumah kami," kata Wanda Hamidah.

"Ini pengangkutan yang kemarin dilanjutkan. Aksi ini ternyata nggak berhenti," sambungnya lagi.

Dia pun memohon perlindungan kepada aparat kepolisian. Wanda Hamidah lantas bertanya-tanya apakah harus menunggu korban jiwa agar permasalahan ini selesai.

"Saya mohon perlindungan polisi. Apakah polisi akan melindungi kami, saya nggak paham. Di mana polisi padahal kemarin sudah ada bentrokan. Apakah polisi menunggu korban jiwa," ungkapnya.

Apalagi, dia menyebut depan rumahnya sudah diduduki banyak preman.

"Ini rumah keluarga kami sudah, depannya sudah diduduki oleh puluhan preman. Mereka nggak menjawab waktu saya tanya asalnya dari mana," tutur Wanda Hamidah.

Kepada para keluarganya yang berada di dalam rumah, Wanda Hamidah berpesan supaya terus bertahan dan tidak menyerahkan hunian tersebut begitu saja.

"Kita bertahan yah jangan keluar yah. Sudah banyak pasukan loreng di depan. Doakan kami bertahan," ucap Wanda Hamidah.

Seperti diketahui, Wanda Hamidah menemukan kejanggalan terkait lokasi penggusuran.

Dalam Surat Peringatan, Wali Kota Jakarta Pusat meminta Hamid Husen yang merupakan paman Wanda Hamidah mengosongkan rumah dengan alamat Jalan Ciasem Nomor 2 karena disebut dimiliki Japto S Soerjasoemarno.

Sebagai informasi, Japto merupakan Ketua Umum Pemuda Pancasila.

Sementara rumah keluarga Wanda Hamidah yang diincar berada di Jalan Citandui nomor 2. Bukan itu saja, dia menyebut belum ada putusan pengadilan untuk penggusuran rumah.

Inilah yang menjadi keberatan pihak dari artis dan mantan politisi PAN 44 tahun tersebut.

Load More