Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 12 Oktober 2022 | 17:44 WIB
Momen Presiden Jokowi menaiki pesawat kepresidenan RI-1. (Dok. Sekretariat Kepresidenan)

SuaraSurakarta.id - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menegaskan batal nya kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jawa Timur pada Senin (10/10) bukan karena pesawat kepresidenan mengalami kerusakan.

"Tidak, tidak ada. Biasa saja. Pesawat presiden aman-aman saja," kata Heru Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Heru menjelaskan Presiden Jokowi tidak jadi bertolak ke Jawa Timur (Jatim) pada Senin (10/10) karena ada agenda internal dan juga cuaca buruk sehingga penerbangan dibatalkan.

Menurut Heru, menjelang keberangkatan kunjungan kerja pada Senin (10/10), cuaca di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, tidak bersahabat karena hujan.

Baca Juga: Pesan Jokowi Ke Heru Budi Usai Ditetapkan Jadi Pj Gubernur DKI: Segera Atasi Macet Dan Banjir Ibu Kota

"Kan jarak pandang harus 3.000, ini jarak pandang 1.000 tentunya kan kita harus stay dulu kan, kita-kira seperti itu, nunggu-nya lama," ungkap dia.

Ketika rombongan kepresidenan menunggu cuaca membaik, acara yang hendak dihadiri Jokowi di Jatim terus berlangsung.

"Di waktu yang sama, di Jawa Timur kan sudah berlangsung, kita kan nunggu cuaca 30 menit, terus start engine 20 menit, kan sudah 50 menit, acara di sana sudah selesai," kata dia.

Jokowi kemudian melimpahkan agenda kunjungan kerja di Jatim kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

"Jadi simple aja, hujan dua kali. Di sini (Jakarta) kan hujan juga, di sana sama juga," ujar Heru.

Baca Juga: Pernah Jabat Walkot Jakut, PDIP Yakin Kasetpres Heru Tak Akan Kesulitan Jabat Pj Gubernur Pengganti Anies

Agenda Jokowi di Jatim pada Senin (10/10), kata Heru, terkait kegiatan perusahaan perkebunan tebu dari Kementerian BUMN yang dapat menghasilkan produk bioethanol.

Kementerian BUMN pada Senin (10/10) di Mojokerto, Jatim, meresmikan perusahaan perkebunan tebu bernama Sugar Co untuk menjaga ketahanan pangan dan energi di tengah ancaman ketidakpastian global.

Load More