Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 05 Oktober 2022 | 14:11 WIB
Petani beras Srinuk, Harjono asal Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Klaten, menilai kedatangan Ganjar ke tempatnya untuk mengecek beras Srinuk sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani. [Istimewa]

Kabid Litbang Bappedalitbang Kabupaten Klaten Muhammad Umar Said mengatakan, penelitian Srinuk ini dibantu BATAN. Berawal dari keprihatinan beras asal Klaten, Rojolele, yang tidak banyak ditanam petani. Di antaranya karena masa tanamnya yang panjang yaitu hampir enam bulan. Padahal padi jenis lain 3-4 bulan saja dan batang padi Rojolele yang terlalu panjang karena terancam kena makan burung.

"Sehingga petani malas. di antaranya (tidak banyak nanam Rojolele) mudah roboh diserang angin dan burung sehingga sangat tidak worh it (layak) untuk petani, itu (Rojolele) sudah mau ditinggalkan," kata dia.

Bappedalitbang bekerja sama dengan BATAN mencari solusi agar merekayasa jenis padi biar lebih pendek umurnya supaya cepat panen, dan pendek batangnya supaya lebih diminati petani dan beras Klaten bisa bersaing lagi. 

Proses penelitian dimulai dari 2013  ke kantor BATAN di Jakarta. Dimulai uji lab, sampai 2016 riset skala lab selesai. Dilanjut dengan uji tanam di Desa Gempol Karanganom Klaten. Baru 2019, akhirnya pemkab yakin ada tiga varietas yang layak diusulkan ke Kementerian Pertanian. Umurnya juga pendek sekitar 110 sampai 115 hari, batang juga lebih pendek namun rasa, pulen, wangi, dan lebih tahan hama daripada Rojolele lama.

Baca Juga: PSI Deklarasikan Ganjar Pranowo Capres 2024, Pengamat: Jebakan, Cuma Sensasi

"Kita namai Rojolele Srinuk, Rojolele Srinar, dan Rojolele Sriten. Srinar itu dari kata 'Dewi Sri Dewi Padi dan 'Nar' itu bersinar. Srinuk itu Dewi Sri Dewi Padi dengan 'nuk' itu enak banget atau inuk. Inuk sendiri inovasi nuklir Klaten, Sriten itu Dewi Sri Klaten tapi waktu sidang pelepasan di Kementerian Pertanian itu Sriten dan Srinuk kecenderungannya agak mirip. Jadi yang diloloskan harus salah satu. Yang diloloskan itu bukan jelek kualitasnya dan identik dengan Srinuk," ujarnya.

Load More