SuaraSurakarta.id - Dalam sepekan terakhir, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa berangkat kerja ke Balai Kota Solo menggunakan motor listrik.
Teguh pun mengendarai sendiri motor listrik tersebut tanpa didampingi ajudan dari rumah dinas wakil wali kota menuju Balai Kota Solo.
"Sudah pekan kemarin berangkat kerja ke balai kota dari rumah dinas pakai motor listrik. Ini biasa naik motor listrik," ujar Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, saat ditemui, Rabu (5/10/2022).
Teguh merasakan sensasi yang berbeda saat mengendarai motor listrik pertama kalinya. Pertama naik itu ngajul-ngajul, kalau jalan pelan itu mau ngegas atau ngerem itu kakinya harus di bawah terus.
"Awal-awal kaget, tapi sekarang sudah terbiasa. Karena selalu naik motor listrik kalau berangkat," katanya.
Setelah lama mengendarai motor listrik, Teguh berani mendahului kendaraan lain. Kalau pas awal-awal belum berani.
"Kecepatan hanya 40 kilometer, di dalam kota itu sudah banter banget. Sekarang sudah terbiasa mengendarai motor listrik ini," ungkap dia.
Sebelum mengendarai motor dari rumah dinas ke balai kota, Teguh sudah mencoba dari rumah dinas ke rumah pribadi di daerah Baluwarti, Pasar Kliwon. Waktu itu, Teguh mencoba pada malam hari.
"Jadi ini bukan yang pertama kali mencoba. Tetap harus dicoba terus, apalagi sudah dibeli," terangnya.
Baca Juga: Motor Listrik Hyundai Akan Masuk ke Indonesia, Beroperasi di KTT G20
Menurutnya, keberadaan motor listrik ini sangat efektif saat digunakan untuk blusukan ke kampung-kampung di Kota Solo. Apalagi saat ini banyak jalan-jalan di Solo yang macet dan motor listrik ini bisa menjadi solusi.
"Ini juga sepeda motor tanpa polusi udara. Sangat efektif dan praktis dipakai di Kota Solo, apalagi Solo itu kotanya sepi," imbuh dia.
Teguh berencana akan memakai motor listrik ini untuk bekerja. Bahkan akan di standby kan di balai kota, nanti pas sabtu dan minggu di bawa pulang ke rumah dinas.
"Jadi sewaktu-waktu tinggal tukar saja, mobilnya di parkir lalu bawa motor listrik. Kecuali kalau kita mau ke luar kota pakai mobil," paparnya.
Sejauh mengendarai ini tidak ada kendala. Hanya pas awal-awal sempat bingung karena tanda baterai menyala dan perasaannya baterai akan hapus, ternyata tidak.
"Saya sampai telepon pihak UNS dan datang ke rumah dinas. Katanya tidak apa-apa, ini memang kalau nambah gas itu turun kalau full itu memang penuh dan kalau digas naik turin," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegera Deklarasikan Jadi PB XIV
-
Momen Haru Ribuan Warga Solo Iringi dan Melepas Jenazah PB XIII
-
Jenazah PB XIII Diberangkatkan, Ini Momen Keluarga Gelar Tradisi Brobosan
-
KGPAA Tedjowulan Jadi Raja Sementara Keraton Solo hingga Penerus PB XIII Dinobatkan
-
Kapolri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Solo, Bahas Pengamanan Prosesi Pemakaman?