Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 05 Oktober 2022 | 07:10 WIB
ilustrasi pusing. Nyeri lutut hingga nyeri kepala harus segera diperiksakan ke dokter spesialis, utamanya jika rasa nyeri yang muncul terasa sangat tajam, menyebar. [Pexels/Andrea Piacquadio]

SuaraSurakarta.id - Nyeri lutut hingga nyeri kepala harus segera diperiksakan ke dokter spesialis, utamanya jika rasa nyeri yang muncul terasa sangat tajam, menyebar, dan tidak hilang dalam jangka waktu yang lama.

Dokter spesialis bedah anastesi dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, FIPP, CIPS yang berpraktek di KL Klinik menyebutkan bahwa nyeri bisa menjadi tanda adanya kerusakan yang tampak dan tidak tampak.

Dokter spesialis nyeri adalah mereka yang biasanya menangani keluhan nyeri, baik akibat kerusakan saraf maupun akibat cedera. Umumnya masalah nyeri ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis ortopedi, hingga dokter spesialis anestesi.

Dokter spesialis bedah saraf adalah mereka yang menangani masalah nyeri akibat adanya masalah pada saraf. Sedangkan, untuk masalah nyeri akibat cedera atau kecelakaan, maka biasanya akan ditangani oleh dokter spesialis ortopedi.

Baca Juga: Begini Cara Mengurangi Nyeri Lutut Versi dr. Kevin Mak

Berikut jenis-jenis rasa nyeri yang patut diwaspadai:

Nyeri di area lutut

Ilustrasi nyeri lutut. [shutterstock]

Rasa sakit yang datang secara tiba-tiba, seperti hentakan keras disertai dengan pembengkakan bisa menjadi tanda adanya ligament yang robek. Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, maka akan menyebabkan pembengkakan lutut yang semakin parah, hingga dapat menyebabkan terjadi kerusakan jaringan daerah lutut secara permanen. Dan, dalam waktu yang lebih lama, dapat menyebabkan kerusakan sendi degeneratif (masalah akibat pertambahan usia) yang lebih serius.

Nyeri di tulang belakang

Ilustrasi nyeri tulang belakang, tulang ekor, pinggang, punggung. (Shutterstock)

Sakit atau nyeri tajam yang datang di area tulang belakang, terutama di bagian bawah dapat menjadi tanda dari adanya saraf kejepit. Ini dapat terjadi ketika diskus (cakram tulang rawan) tulang bergeser atau keluar dari posisi anatomi, sehingga menekan saraf di sekitarnya.

Baca Juga: Nyeri Punggung Bawah Bisa Jadi Herniated Disc, Kenali Penyebabnya!

Saat diskus memberi tekanan pada saraf dan pembuluh darah di sekitar, maka akan menyebabkan munculnya nyeri hingga mati rasa di sisi tubuh penderita. Mengabaikan nyeri akibat saraf kejepit dapat membuat postur tubuh menjadi tidak seimbang, kejang otot, hingga kerusakan saraf permanen.

Nyeri di bahu

Sendi bahu manusia terdiri dari sekelompok 4 otot dan tendon penghubung. Tendon tersebut dapat robek saat cedera, kecelakaan, atau melakukan gerakan berulang atau mengangkat sesuatu yang terlalu berat.

Kerusakan pada tendon inilah yang biasanya menyebabkan rasa nyeri di area bahu. Terutama, jika nyeri tersebut dibarengi dengan munculnya bunyi “klik” saat menggerakkan bahu, dapat menjadi komplikasi seperti pergeseran tulang karena cedera bahu sebelumnya. Mengabaikan nyeri di area ini dapat menyebabkan nyeri kronis, peradangan, dan kekakuan pada sendi.

Nyeri di pergelangan kaki

Keseleo dapat menyebabkan ligamen di pergelangan kaki meregang hingga robek. Bahkan, tendon, tulang rawan, dan pembuluh darah di sekitarnya juga berisiko mengalami kerusakan.

Load More