Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Selasa, 04 Oktober 2022 | 17:13 WIB
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memberikan keterangan pers di Polres Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA/Vicki Febrianto]

"Siapa dan apa penyebab dari tragedi ini harus ditemukan titik terangnya. Siapa saja pelaku pemicu kericuhan di dalam stadion Kanjuruhan,” kata Ketua GP Ansor Kabupaten Malang Fatkhurrozi dalam laporan Beritajatim.

Fatkhurrozi mendesak agar tim yang menangani kasus itu menindak petugas yang menembakkan gas air mata ke arah penonton dan melakukan kekerasan fisik saat peristiwa terjadi.

“Kapolri segera mencopot Kapolda Jatim karena dinilai tidak tegas dan tidak maksimal melakukan penanganan pengamanan pertandingan antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Fatkhurrozi.

Dia juga meminta jaminan pemerintah agar semua keluarga korban mendapatkan bantuan.

Baca Juga: Jauh-jauh Merantau ke Indonesia dari Bahrain, Abdulla Yusuf Helal Berharap Liga 1 Tak Dihentikan Total

"Anak-anak korban yang masih butuh sekolah dan sudah menjadi anak yatim karena orang tuanya jadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan,” katanya.

Peristiwa Stadion Kanjuruhan diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dan semua pihak untuk bersama-sama melakukan reformasi di bidang sepak bola.

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada PSSI agar mengevaluasi kompetisi sepak bola Indonesia.

Load More