Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 04 Oktober 2022 | 17:04 WIB
Suporter Persis Solo dan PSIM Yogyakarta saat bertemu di kawasans Prambanan, Kabupaten Klaten, Senin (3/10/2022). [Dok]

SuaraSurakarta.id - Tagar Mataram Is Love terus menjadi trending topik di media sosial (medsos) baik Twitter maupun Instagram.

Mataram Is Love sekaligus menggambarkan ajakan rekonsiliasi antara kelompok suporter tiga tim tetangga yakni Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman yang selama ini berseteru.

Ya, tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam yang menewaskan 125 orang menjadi keprihatinan banyak pihak.

Tak hanya masyarakat Indonesia, tragedi mengerikan itu juga menjadi perhatian publik maupun pelaku olahraga di seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Coretan Liar Diduga Karya Suporter, Kecam Petugas dan Panpel di Kanjuruhan Malang

Meski demikian, tragedi berdarah itu seakan membuka mata suporter jika persaudaraan dalam sepak bola adalah hal utama.

Termasuk perdamaian suporter Persis Solo, PSIM Yogyakarta, PSS Sleman yang terus berhembus dipermukaan maupun media sosial.

Langkah awal sudah dilakukan dengan digelarnya aksi damai suporter tiga klub tersebut di kawasan Prambanan, Kabupaten Klaten, Senin (3/10/2022).

"Nanti malam kita akan mengadakan salat gaib dan doa bersama untuk mendoakan saudara-saudara kita di Malang," ungkap Presiden Brajamusti, Muslich Burhanuddin, Selasa (4/10/2022).

"DPP Brajamusti dan The Maident bekerja sama untuk menyelenggarakan kegiatan ini, sekaligus ini jadi momen rekonsiliasi suporter DIY- Jateng," tambah pria yang akrab disapa Thole tersebut.

Baca Juga: Polisi Wajib Kena Kartu Merah di Tragedi Kanjuruhan, Legislator Demokrat Bela Suporter: Mereka Tidak Rusuh!

Suporter setia tim Laskar Mataram itu memang berencana menggelar salat gaib serta doa bersama bagi para korban tewas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang di Parkir Barat Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (4/10/2022) mulai pukul 18.30 WIB.

Kegiatan ini rencananya akan diawali salat Isya berjamaah, dilanjutkan salat gaib, tausiyah Ustadz Salim A Fillah, doa bersama, hingga melantunkan bersama lagu Indonesia Pusaka.

Tak hanya dari elemen suporter PSIM Yogyakarta, doa bersama itu rencananya juga dihadiri suporter Persis Solo dan PSS Sleman.

Thole mengungkapkan keinginan besar jika kegiatan itu bisa menjadi momentum tepat bagi suporter untuk menurunkan ego dan memberi warisan perdamaian untuk generasi berikutnya.

"Mewarisi perdamaian untuk generasi berikutnya adalah hal baik yang harus diupayakan saat ini. Serta memutus rantai rivalitas (destruktif) bisa dimulai dari diri kita sendiri mulai saat ini agar generasi setelah kita bisa menikmati sepakbola penuh suka cita," harapnya.

Sementara itu, Presiden Pasoepati, Maryadi 'Gondrong' Suryadharma menyambut positif undangan dari wadah suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti dan The Maident.

"Undangannya yang tidak sangka-sangka datang, tentunya ini suatu upaya nanti kedepan hal yang sangat baik," ujar Maryadi.

Rencananya, 500-an suporter Persis Solo akan berkumpul sore ini, Selasa (4/10) pukul 16.00 WIB di Stadion Manahan Solo, sebelum bertolak ke Stadion Mandala Krida menghadiri undangan salat gaib dan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan.

"Tanpa sedikitpun mengesampingkan tragedi di Kanjuruhan, ini menjadi hal positif ke depan. Rivalitas yang cukup lama antara Solo dan Jogja, ini akan kita bangun kembali untuk hal-hal yang positif," kata Maryadi Gondrong.

Pesan perdamaian muncul dari salah satu bos Persis Solo, Kaesang Pangarep.

Seperti diketahui, selama ini PSIM Yogyakarta menjadi rival Persis Solo di sepak bola Indonesia. Laga pertemuan kedua tim itu selalu bertajuk Derbi Mataram.

"Udah gak usah ada lagi Mataram is red Mataram is blue. Yang bener cuma Mataram cinta damai,” tulis Kaesang dalam akun twitter miliknya.

Load More