SuaraSurakarta.id - Ibu Negara Iriana Joko Widodo dijadwalkan menghadiri parade kebaya di Solo pekan ini bertepatan dengan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2022.
Ketua Himpunan Ratna Busana Surakarta Danarsih Santosa Doellah di Solo, mengatakan kegiatan tersebut merupakan prakarsa dari Ibu Iriana.
"Ibu Ana (Iriana) mengingatkan bahwa kebaya asalnya dari Solo, ini juga seiring dengan gerakan Kebaya Goes To UNESCO. Oleh karena itu, beliau meminta saya untuk membuat gerakan ini, beliau bilang nanti akan datang," kata dia dilansir dari ANTARA, Rabu (28/9/2022).
Ia mengatakan Iriana berjanji tidak akan datang sendirian melainkan akan membawa serta istri-istri seluruh gubernur di Indonesia dan OASE yang terdiri dari para istri menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Melihat antusiasme beliau, saya mantap tanggal 2 akan berjalan bersama Ibu Negara dengan berkebaya," uajrnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Acara Febri Dipokusumo mengatakan saat ini gerakan berkebaya sedang marak di Indonesia. Menurut dia, ada tujuan khusus mengapa kegiatan berkebaya ini digaungkan oleh banyak komunitas, salah satunya mendukung usulan kebaya sebagai warisan budaya dunia UNESCO.
Ia mengatakan parade kebaya tersebut akan melibatkan sebanyak 2.500 peserta. Nantinya para peserta akan berjalan kaki dengan mengenakan busana kebaya dari Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung hingga ke Dalem Wuryoningratan yang berjarak sekitar 750 meter.
Menurut dia, nantinya akan ada sebanyak 35 perempuan mandiri yang menyambut para tamu di Loji Gandrung. Para perempuan mandiri ini di antaranya terdiri dari bakul jamu gendong, lenjongan, pecel gendar, keleman, jenang, cabuk rambak, pensinden jalajan, dan buruh gendong.
"Mereka kami pilih karena masih menggunakan kebaya dan kain batik sebagai busana sehari-hari saat bekerja. Mereka menampilkan citra perempuan Indonesia dengan berkebaya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan BI mendukung penuh pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Ada dua alasan pokok, pertama sebagai bentuk dukungan dari BI untuk melestarikan budaya leluhur terkait dengan budaya dan upaya membawa kebaya goes to international. Tujuannya agar kebaya dapat diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO," jelasnya.
Selain itu, nantinya pada acara juga akan diselenggarakan pameran UMKM. Menurut dia, hal itu penting untuk mendukung percepatan pemulihan dan penguatan pertumbuhan ekonomi khususnya di Solo Raya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegera Deklarasikan Jadi PB XIV
-
Momen Haru Ribuan Warga Solo Iringi dan Melepas Jenazah PB XIII
-
Jenazah PB XIII Diberangkatkan, Ini Momen Keluarga Gelar Tradisi Brobosan
-
KGPAA Tedjowulan Jadi Raja Sementara Keraton Solo hingga Penerus PB XIII Dinobatkan
-
Kapolri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Solo, Bahas Pengamanan Prosesi Pemakaman?