Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 26 September 2022 | 12:16 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD. [SuaraJogja.id/Hiskia Andika]

SuaraSurakarta.id - Pengamat politik Abdillah Toha turut buka suara terkait siapa yang layak menjadi calon presiden di pemilu 2024.

Seperti diketahui nama-nama seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Puan Maharani, Prabowo sering diperbincangkan menjadi kandidat kuat calon presiden.

Namun di mata Abdillah Toha, sosok menteri Menko Polhukam Mahfud MD harusnya layak diperhitungkan untuk masuk kandidat calon presiden.

Salah satu pendiri partai PAN ini bahkan heran mengapa nama besar Mahfud MD jarang dibicarakan untuk menjadi suksesor Presiden Jokowi.

Baca Juga: Tak Sekadar Genit Untuk Mengusungnya Jadi Capres, Anies: Parpol Sudah Serius

"Kenapa ya nama @mohmahfudmd sejauh ini tidak ada partai politik yang menyebutnya sebagai potensial capres 2024?," ucap Abdillah Toha melalui akun twitternya.

Abdillah Toha lantas menyentil partai politik yang sama sekali tidak melirik sosok Mahfud MD.

"Apa partai pada takut semua mengangkat orang bersih dan tegas seperti beliau," ungkap Abdillah Toha.

Pernyataan Abdillah Toha itu sontak saja mendapat tanggapan dari warganet. Beberapa dari mereka ada yang menuturkan alasan partai tidak melirik Mahfud MD.

"Di Indonesia, orang jujur itu gak laku bib, kata GD loh," ucap akun @bujangki**.

Baca Juga: Viral Tiga Calon Presiden 2024 Disorot Media Asing, Warganet: Prabowo Gigih Banget

"Karena partai tahu bahwa pak @mohmahfudmd tidak akan mau bayar mahar," cetus akun @fidelda**.

Sedangkan ada seorang warganet yang memberi pandangan dibalik partai politik atau masyarakat tidak tertarik pada Mahfud MD lantaran kinerjanya sebagai Menko Polhulkam belum maksimal.

"Sepak terjang dan terobosan beliau selama menjabat belum terlihat. Mungkin kasus Sambo ini bisa jadi momentum, Polri di reformasi dan sikat habis yang terlibat di pusaran judi Konsorsium 303," ungkap akun @robindo**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More