Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 26 September 2022 | 07:00 WIB
Suara ledakan terdengar dari kawasan asrama polisi tepatnya di sisi timur markas Kompi 1 Batalyon C Pelopor, Telukan, Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022). [dok]

SuaraSurakarta.id - Suara ledakan terdengar dari kawasan asrama polisi tepatnya di sisi timur markas Kompi 1 Batalyon C Pelopor, Telukan, Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) petang.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, suara ledakan terdengar sekitar pukul 18.00 WIB. Sumber suara ledakan diketahui dari salah satu rumah anggota.

Suara ledakan yang sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar, kemudian saksi dan para tetangga asrama keluar langsung melihat ke depan rumah melihat korban dalam keadaan berlumuran darah.

Korban diketahui bernama Bripka Dirgantara Pradipta (35).

Baca Juga: Bukan Ulah Teroris, Barang Bukti Bahan Petasan yang Meledak Hasil Razia Tahun 2021

Selanjutnya korban ditolong oleh warga dibawa ke RS indriyati Solo Baru tapi kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo.

"Saya waktu di masjid mendengar suara ledakan. Saya kira trafo," ujar salah satu warga Telukan, Amas, Minggu (25/9/2022).

Namun, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi yang langsung mendatangi lokasi kejadian memastikan jika ledakan berasal dari bahan petasan.

Berikut ini 5 fakta kasus ledakan di asrama polisi Grogol, Sukoharjo:

1. Suara Ledakan Sangat Kuat

Baca Juga: Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo Lukai 1 Anggota Bersimbah Darah

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, suara ledakan terdengar sekitar pukul 18.00 WIB. Sumber suara ledakan diketahui dari salah satu rumah anggota.

Suara ledakan yang sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar, kemudian saksi dan para tetangga asrama keluar langsung melihat ke depan rumah melihat korban dalam keadaan berlumuran darah.

Korban diketahui bernama Bripka Dirgantara Pradipta (35).

Selanjutnya korban ditolong oleh warga dibawa ke RS indriyati Solo Baru tapi kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo.

"Saya waktu di masjid mendengar suara ledakan. Saya kira trafo," ujar salah satu warga Telukan, Amas, Minggu (25/9/2022).

Dari pantauan di lokasi, anggota kepolisian berjaga di kawasan tersebut. Warga tampak berada di sekitar lokasi kejadian untuk melihat secara langsung proses olah TKP.

2. Ledakan dari Paket Kardus Berwarna Cokelat

Ledakan di asrama polisi tepatnya di sisi timur markas Kompi 1 Batalyon C Pelopor, Telukan, Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) diduga berasal dari paket kardus.

Hal tersebut dijelaskan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabud Humas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy melalui pesan whatsapp.

"Ledakan diduga dari paket kardus warna cokelat. Barang bukti sudah diamankan, termasuk serpihan bekas ledakan," kata Iqbal.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, suara ledakan terdengar sekitar pukul 18.00 WIB. Sumber suara ledakan diketahui dari salah satu rumah anggota.

Suara ledakan yang sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar, kemudian saksi dan para tetangga asrama keluar langsung melihat ke depan rumah melihat korban dalam keadaan berlumuran darah.

3. Ledakan Karena Bahan Petasan, Bukan Aksi Teror

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi memastikan ledakan di kawasan asrama polisi tepatnya di sisi timur markas Kompi 1 Batalyon C Pelopor, Telukan, Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) berasal dari bahan petasan.

Hal itu ditegaskan Kapolda dalam jumpa pers di Mapolsek Grogol berkaitan dengan kasus ledakan tersebut.

"Hasil olah TKP yang dilakukan oleh tim penjinak bom (Jibom), telah ditemukan bubuk hitam kita duga adalah bahan petasan," kata Ahmad Luthfi.

"Artinya saya pastikan bahwa ledakan di wilayah Sukoharjo tidak ada unsur teror. Kami masih melakukan penyelidikan apa menyebabkan bahan itu meledak," tambah dia.

Dia memaparkan, tim penjinak bom di lokasi kejadian mengamankan bubuk hitam dalam dua kantong palstik berukuran 1 ons. Lalu empa bungkus plastik kosong, residu, serta sumbu atau uceng-uceng.

"Pemesan bubuk itu warga Klaten berinisial A sudah kita amankan di Mapolresta Solo. Sementara pengirim adalah CV Mandiri Sujono Indramayu juga kita amankan di Polres Indramayu," jelasnya.

Ahmad Luhtfi juga memastikan, ledakan tidak terjadi di depan rumah korban yakni Bripka Dirgantara Pradipta (35), melainkan di sebuah pekarangan kosong.

4. Satu Anggota Polisi Terluka

Ledakan di asrama polisi tepatnya di sisi timur markas Kompi 1 Batalyon C Pelopor, Telukan, Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) diduga berasal dari paket kardus.

Akibat kejadian itu, satu orang menjadi korban. Korban adalah seorang anggota polisi bernama Bripka Dirgantara Pradipta dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut.

Dari laporan awal, kata dia, ledakan berasal dari sebuah paket dalam wadah kardus coklat.

"Korban sudah dilarikan ke rumah sakit yang selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi Solo," katanya.

Menurutnya, nanti kalau anggota sudah sadar akan diperiksa. Tapi anggota lain dilakukan pemeriksaan dan benar pada saat itu di daerah Jurug dilakukan operasi COD pengiriman bahan bubuk hitam yaitu bahan mercon.

"Kondisi korban 70 persen luka bakar, kakinya ada luka terbuka. Tapi kita belum cek habis ini kita cek kondisi korban," katanya.

5. Pengirim dan Pemesan Paket Langsung Diamankan

Pengirim serta pemesan paket yang meledak di kawasan asrama polisi tepatnya di sisi timur markas Kompi 1 Batalyon C Pelopor, Telukan, Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) telah diamankan.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan, berdasarkan olah TKP tim penjinak bom (Jibom), ledakan berasal dari bahan petasan.

Dalam pemeriksaan itu juga ditemukan, sebuah paket paket kardus warna coklat, 2 kantong plastik dengan ukuran 1 ons, 4 bungkus plastik kosong, sisa-sisa ledakan atau residu dan sumbu petasan.

"Hasil pengembangan penyidikan sementara, paket warna coklat itu benar. Dikirim dari Indramayu, Jawa Barat," kata Irjen Ahmad Luthfi dalam juma pers di Mapolsek Grogol, Minggu (25/9/2022) malam.

Dia memaparkan, paket tersebut dipesan pada 22 April 2021 oleh CV. Mandiri Sujono. Sedangkan, penerima adalah pria berinisial A asal Klaten Jawa Tengah.

Namun di tengah proses pengiriman, paket tersebut terkena razia anggota kepolisian di kawasan Jurug, Kecamatan Jebres. Termasuk ada korban Bripka Dirgantara Pradipta (35) dalam razia tersebut.

"Keduanya sudah kami amankan. Dari CV. Mandiri Sujono kami amankan S di Polres Indramayu. Sedangkan sudah diamankan di Polresta Solo," tegasnya.

"Kemungkinan paket sitaan itu dibawa pulang oleh korban. Apakah ada unsur kelalaian anggota yang menyebabkan ledakan itu. Nanti kalau korban sudah sadar kami periksa," tambah Kapolda Jateng.

Load More