Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 15 September 2022 | 18:32 WIB
Di depan masjid Al-Aqsa, Abu Janda yang mengenakan pakaian serta peci putih terlihat sedang berpose orang yang sedang berdoa. [Instagram @permadiaktivis2]

SuaraSurakarta.id - Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda kembali menyinggung persoalan penolakkan pembangunan gereja di Kota Cilegon, Banten, Jawa Barat.

Melalui akun instagramnya, pria yang kerap disapa Abu Janda ini mengungkit masalah tersebut saat dirinya berada di Masjid Al-Aqsa, Yerussalem.

Di depan masjid Al-Aqsa, Abu Janda yang mengenakan pakaian serta peci putih terlihat sedang berpose orang yang sedang berdoa.

Sementara pada keterangan captionnya, Abu Janda menyindir kelompok yang melakukan penolakan terhadap pembangunan gereja di Cilegon.

Baca Juga: Tak Terkesan Dengan Aksi Bjorka, Abu Janda Ledek Hacker Asal Polandia Sebagai Kadrun

"Manusia-manusia bergamis peci putih yang kemarin teriak keras nolak pembangunan gereja di Cilegon. Biasanya paling keras juga teriak bebaskan Palestina," buka Abu Janda.

"Gak ngaca, nolak penjajahan tapi di negeri sendiri jadi penjajah ke umat minoritas," tambahnya.

Di tempat agung umat Islam itu, Abu Janda berharap umat Kristen di Cilegon segera mendapat haknya untuk beribadah di wilayahnya.

"Ya Allah, di tempat sucimu ini saya berdoa kepadamu. Merdekakanlah umat minoritas beribadah di Kota Cilegon sebelum kau memerdekakan Palestina, Amin ya rabbalamin," tandas Abu Janda.

Perlu diketahui diberitakan sebelumnya gelombang penolakan terhadap pembangunan gereja di Kota Cilegon, tepatnya di daerah Sumur Wuluh, Cikuasa, Desa Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Banten semakin panas.

Baca Juga: Tak Terima Datanya Disebar Hacker Bjorka, Abu Janda Murka: Kenapa Tidak Pernah Menargetkan Tokoh Radikal?

Berdasarkan pantauan SuaraBanten.id jaringan SuaraJawaTengah.id pada hari Rabu (7/9/2022) puluhan orang memadati gedung DPRD kota Cilegon untuk melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Cilegon Isro Mi'raj terkait penolakan pembangunan gereja tersebut.

Bahkan warga akan mengancam Walikota Cilegon Helldy Agustian diturunkan dari jabatannya jikatetap memberikan izin pendirian geraja tersebut di kota Cilegon.

Selain itu, puluhan orang juga tampak membawa kain kafan sepanjang 2 meter untuk menandatangani penolakan pembangunan gereja tersebut.

Satu persatu dari mereka yang hadir, para Kasepuhan, ustadz, kiai dan ustaadzah serta masyarakat Cilegon juga menandatangani kain kafan itu sebagai bentuk penolakan pembangunan Gereja di kota mereka. 

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More