Kocak! Nama Presiden Indonesia Dijadikan Media Transaksi Jual-Beli di Arab Saudi: Jokowi Lima Puluh Ribu

SuaraSurakarta.id - Beredar unggahan video nama presiden Jokowi dijadikan media transaksi jual-beli di Mekkah viral di media sosial.

Momen menarik itu berhasil terekam dalam unggahan video di akun TikTok @boysanbs.

"Belanja di Arab bisa pakai nama Jokowi, real ini nyata," tulis caption akun tersebut dikutip pada Kamis (8/9/2022).

Dalam video itu menayangkan seorang pria yang tercengang saat melihat sebuah pasar, para pedagangnya meneriaki nama Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Lantik 5 Anggota DKPP Periode 2022-2027 di Istana Negara

Rupanya para pedagang melakukan hal tersebut untuk memudahkan masyarakat Indonesia berbelanja di sana.

"Gue nggak tau kenapa Jokowi disini terkenal banget. Bahkan untuk belanja aja rupiah itu diganti nama Jokowi," kata seorang pria.

"Jadi kalau mau belanja, kita tanya berapa harga Jokowi gitu. Pasti yang jawab ada yang Rp50.000, Rp100.000. Agak sedikit unik sih saking terkenalnya nama Joko Widodo," sambungnya.

Kemudian pria ini memperlihatkan para pedagang sedang menawarkan barang dagangannya kepada masyarakat Indonesia.

"Lima puluh ribu rupiah Jokowi," teriak seorang pedagang pakaian.

Baca Juga: Mahasiswi ini Diduga Lontarkan Kata-kata Bernada Hinaan Untuk Presiden Jokowi saat Demo

"Lima seratus Jokowi," kata pedagang peci.

Unggahan video itu sontak saja langsung diserbu warganet. Banyak dari mereka menuliskan beragam tanggapan.

"Indonesia berarti punya ciri khas ya cukup sebut pak Jokowi aja udah ngerti," ucap akun @liee**.

"Hahaha pengen ketawa, tapi keren ah sampai sebegitu terkenalnya Presiden Indonesia," tutur akun @fenti**.

"Bener, cerita bapakku waktu umrah, pak Jokowi emang terkenal di Arab Saudi," imbuh akun @way_way**.

"Gimana ya kalau mereka ketemu langsung pak Jokowi," sahut akun @sinta**.

"Itulah kelebihan bapak presiden kita, tanda beliau orang baik, yang benci biarlah yang penting aku bilang pak Jokowi presidenku terbaik," timpal akun @enikus**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan