Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 07 September 2022 | 16:05 WIB
Bus Batik Solo Trans (BST) Koridor 2 melintas di Jl. Ir. Sutami, Jebres, Solo, Minggu (20/12/2020). [Solopos/Nicolous Irawan]

SuaraSurakarta.id - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengancam akan berdampak pada berbagai sektor, salah satunya sektor transportasi.  

Meski BBM naik, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan agar moda transportasi Batik Solo Trans (BST) tetap gratis untuk masyarakat.

"Saya menyarankan untuk tetap gratis, ini kan untuk anak sekolah juga. Tapi ditunggu dulu, sedang kita bahas," terang Gibran, saat ditemui, Rabu (7/9/2022).

Ketika ditanya ada kemungkinan BST menerapkan sistem berbayar bagi penumpang, Gibran menepisnya.

Baca Juga: Timbun 50 Liter Solar Bersubsidi, Pria Asal Sukoharjo Diciduk Polisi, Ini Kronologinya

Karena pengguna BST itu banyak sekali, termasuk kalangan pelajar juga.

"Kok berbayar to, kene pingine gratis kok ya, untuk warga. Tunggu dulu dari Kementerian seperti apa" ungkap dia. 

Pembahasan masalah terus dilakukan dengan dinas terkait. Salah satu pembahasannya itu kemungkinan evaluasi jarak antar armada di tiap koridor. 

Jika biasa nunggu BST 5-10 menit, mungkin nanti bisa menunggu sampai 15 menit.  

"Sudah ada simulasi seperti itu, untuk masalah jarak antara satu bus dengan bus lain. Itu nek pingin tetep gratis, tunggu dulu dari Kementerian Kementerian seperti apa," katanya.

Baca Juga: Tarif Anyar Ojol, Biaya Jasa dan Biaya Per KM Naik Sampai 35 Persen

Akan sangat disayangkan jika nantinya masyarakat harus dipunggut biaya saat baik BST.

Jumlah pengguna BST semakin meningkat, terutama dari kalangan pelajar yang baru saja pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan.

"Kita lagi menggalakkan penggunaan transportasi umum. Kalau itu dihapus sangat disayangkan lah. Tapi kita tetap nunggu arahan dari beliau-beliau yang ada di pusat," papar dia.

Saat ini, putra sulung Presiden Jokowi ini sedang memformulasikan anggaran dua persen Dana Transfer Umum (DTU) dari Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil, untuk pemberian subsidi di sektor transportasi. 

"Kita kan lagi memformulasikan yang dua persen itu. Nanti kita bantu semua, tunggu saja," jelasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More