SuaraSurakarta.id - Aliran Sungai Bengawan Solo dan Sungai Pepe ditemukan limbah anjing berupa darah, kotoran dan organ tubuh anjing.
Limbah tersebut ditemukan di sungai yang tidak jauh dari lokasi rumah jagal anjing di Kota Solo.
Mendapat laporan dan aduan tersebut, tim Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan tim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah langsung menuju lokasi rumah jagal anjing, Rabu (31/8/2022).
Lokasi pertama yang didatangi, yakni di RT 01 RW 05 Cinderejo Lor Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Di sana petugas bertemu langsung dengan pemilik rumah jagal anjing dan melihat-lihat rumah jagal tersebut.
Baca Juga: Bersama Animal Defenders Indonesia, Gojek Berantas Penjualan Daging Anjing
Pemilik rumah jagal anjing, Daryanto mengaku jika sekarang sudah tidak lagi memotong hanya menerima sudah dalam bentuk potongan dan langsung masak.
Kalau dulu memang memotong, banyak anjing dari berbagai daerah yang dikirim ke sini. Itu seperti daerah di Jawa Barat, Jawa Timur, ada juga dari wilayah Solo.
"Sudah tidak lagi dipakai buat memotong, karena yang sering ngirim tidak berani mengirim ke Solo. Jadi sekarang mengambil dari Sragen tapi sudah dalam bentuk potongan dan siap masak," terang Daryanto saat ditemui, Rabu (31/8/2022).
Terakhir memotong itu dua minggu lalu, karena ada permintaan masyarakat dari Karanganyar untuk acara keluarga. Itu cuma satu ekor anjing saja.
"Kemarin itu ada masyarakat yang minta tolong memotongkan buat acara keluarga. Cuma motong saja tidak sekalian masak, itu sudah dua minggu lalu," katanya.
Baca Juga: Kali Pepe Land Tuai Pujian Anggota DPR-RI: Hidupkan UMKM Warga Sekitar dan Tak Rusak Alam
Menurutnya, dulu kalau memotong itu darah tidak keluar. Selain itu dikumpulkan lalu direbus, kalau sudah dingin terus dicincang buat pakan lele.
"Tidak ada darah yang mengalir ke sungai, paling cuma kotoran yang dibuat. Tulang atau kulit itu dibakar, bahkan tulang setelah dibakar dibawa pulang sekalian," sambung dia.
Dulu itu sekali potong itu bisa sampai 34 ekor anjing, jumlah itu untuk jualan dua orang. Sekarang hanya beberapa ekor saja, itupun hanya pesanan atau minta tolong buat acara keluarga.
"Dulu bisa sampai 34 ekor. Kalau sekarang tidak mesti, bisa dua atau tiga ekor dan itupun kita beritahu terkait kondisi yang ada," ungkap dia.
Saat disinggung adanya peraturan pemerintah mengenai larangan jual beli daging anjing. Pemerintah diminta memberikan solusi mengingat itu sudah menjadi mata pencahariaan.
"Sesuai dengan fungsinya, kalau pemerintah tidak cuma melarang tapi pasti memberikan solusi. Ya, solusi yang bisa diterima kita semua, apalagi kita sudah punya anak, istri dan cucu yang perlu makan," tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
Believe: Air Mata Haru dan Kobaran Patriotisme Penuhi Solo Bersama Keluarga TNI
-
Empat Pesilat di Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan OTK, 2 Motor Dibakar
-
Penceramah Kotroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Ini Respon FKUB hingga Kemenag
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola