SuaraSurakarta.id - Atlet senior Warmia (43), menyumbangkan tiga medali emas untuk Indonesia di ajang ASEAN Para Games 2022.
Turun di tiga nomor cabang olahraga (cabor) atletik, yakni lempar cakram, lempar lembing, dan tolak peluru mampu diborong semua oleh atlet asal Kalimantan Selatan ini.
Padahal dari tiga nomor cabor atletik yang diikuti hanya lempar cakram yang diandalkan untuk meraih medali.
Namun, kenyataannya tiga nomor tersebut tiga medali emas mampu diraih.
"Ini sebenarnya tidak diprediksi juga, soalnya andalan saya itu di lempar cakram. Jadi tolak peluru ini tidak diprediksi, tapi alhamdulillah dapat," ujar Warmia saat ditemui, Kamis (4/8/2022).
Atlet kelahiran Karanganyar ini merasa bersyukur dan gembira bisa mempersembahan yang terbaik tiga medali emas untuk Indonesia di ajang multievent ASEAN Para Games di Solo ini. Baginya sangat spesial, karena dari tiga nomor yang diikuti itu biasanya hanya satu medali emas yang diraih.
"Alhamdulillah, bisa menyumbang yang terbaik untuk Indonesia di ajang internasional ini," katanya.
Warmia merupakan salah satu atlet senior tim para atletik Indonesia. Ia pun selalu memberikan motivasi bagi muda atau atlet-atlet yunior untuk lebih disiplin tidak main-main, karena untuk meraih prestasi itu tidak main-main harus berlatih.
"Latihan yang keras dan disiplin, itu yang utama," terang dia.
Baca Juga: Eddy Gombloh Hembuskan Nafas Terakhirnya di RS Sardjito Yogyakarta
Meski sudah berusia 43 tahun dan termasuk atlet yang senior, tapai Warmia belum ada rencana untuk pensiun. Karena masih punya target tampil di Asian Para Games 2023 di China dan meraih medali untuk Indonesia.
Apalagi di cabor atletik di nomor lempar cakram, lempar lembing dan tolak peluru belum ada regenerasinya. Ia baru mau pensiun jika sudah ada regenerasi atlet di tiga nomor tersebut, kalau belum ada eman-eman dan Indonesia bisa kehilangan emas di tiga nomor.
"Belum ada niat untuk pensiun, cuma sudah tua katanya. Harus ada regenerasi tapi itu memang jangka panjang, soalnya untuk latihan teknik tidak mudah tapi butuh satu hingga dua tahun. Saya dulu lama latihan juga," ungkap atlet kelahiran, 10 Mei 1979 ini.
"Kalau di Asian Para Games nanti dipanggil, Insya Allah siap, jadi nunggu panggilan saja. Tapi kalau tidak, akan istirahat dulu mungkin," sambungnya.
Sebelum bergabung dengan tim Para Atletik, Warmia merupakan ibu rumah tangga yang setiap hari selalu antar jemput anak, bahkan tidak punya basic olahraga apapun. Awalnya itu, ia melihat anak-anak sedang latihan tapi latihannya kurang greget dan seperti main-main saja.
Ia pun punya keinginan untuk bergabung latihan, sempat ragu tidak bisa berlatih lempar cakram dan tolak peluru. Tapi dengan tekad yang kuat, akhirnya ikut berlatih dan lama-lama merasa nyaman hingga ikut kejuaraan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
KGPH Mangkubumi Dinobatkan PB XIV, Kubu PB XIV Purboyo Bakal Tempuh Jalur Hukum
-
Momen Haru Wiranto Antar Jenazah Istri ke Peristirahatan Terakhir, Doa dan Tangis Pecah di Pemakaman
-
Wong Solo Merapat! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Ceria, Sikat 4 Link Ini!
-
Komitmen Golkar di Tengah Tantangan Ekonomi: Alia Noorayu Laksono Turun Bantu Ratusan Keluarga
-
10 Babak Perebutan Takhta Keraton Solo: Kisah Lengkap Dua Putra Raja yang Saling Mengklaim