Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 29 Juli 2022 | 10:00 WIB
Tangkapan layar video KH Achmad Zen yang membahas soal Khilafah dan Pancasila. [TikTok/jas_hendryawan]

SuaraSurakarta.id - Beredar unggahan video seorang ustaz bernama Achmad Zen kembali menggencarkan konsep khilafah di Indonesia.

Ustaz Achmad Zein juga secara terangan-terangan mengkritik lahirnya Pancasila yang kini menjadi ideologi bangsa.

"Pancasila dari siapa? Bukan dari kesepakatan ulama. Itu buatan Soekarno, yang kemudian dijual ke umat," kata ustaz Achmad Zen seperti dikutip dari akun TikTok @jas_hendryawan.

"Demi Allah Pancasila bukan buatan Soekarno, itu pengkhianatan Soekarno. Saya berani bertanggungjawab," sambungnya.

Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud MD Tegaskan Tak Ada Islamofobia di Indonesia

Kemudian ustaz Achmad Zen menyinggung persoalan asal muasal khilafah. Bahkan ia menyebut khilafah bisa menjawab semua berbagai masalah.

"Kalau khilafah dari siapa? Dari Allah, saya bisa nantang ke siapa pun. Kalau bukan dengan syariat dan khilafah, mau kasih apa dengan banyak persoalan (bangsa) ini," ungkapnya.

Ustaz Achmad Zen lantas menyoroti Pancasila karena sampai detik ini belum terbukti dalam menyelesaikan berbagai polemik bangsa Indonesia.

"Pancasila bisa menjawab apa? Hutang gede, kemana Pancasila? LGBT merajalela, kemana Pancasila? Ulama-ulama dikriminalisasi," tandasnya.

Sontak saja unggahan video yang disukai ribuan kali itu langsung ramai dikomentari tanggapan beragam oleh warganet.

Baca Juga: Garinca Sosialisasikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Pada Pelajar

"Pengen nanya pak, seandainya sudah ganti khilafah, dan tetep utang negara gede, kira-kira mau nyalahin siapa lagi pak," ujar akun @dewo**.

"Kalau khilafah itu bisa dilaksanakan dengan baik, tentunya sekarang sudah ada negeri khilafah besar yang makmur. Tapi mana?," imbuh akun @yoima**.

"Tinggal nunggu densus dateng ini mah," sambung akun @rahsyah**.

"Segera diberi baju orange pak polisi," celetuk akun @bijie**.

"Urus bidang yang bapak pahami lalu luruskan yang melenceng jauh. Lebih berguna dan bermakna pak yai," timpal akun @widiq**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More