Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 28 Juli 2022 | 15:32 WIB
Kerbau-kerbau milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saat dipindahkan untuk isolasi di area Magangan di dalem keraton, Selasa (26/7/2022). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Sebanyak lima kerbau keturunan Kyai Slamet atau kerbau bule disiapkan untuk kirab malam satu suro, pada Jumat (29/7/2022).

Saat ini kerbau bule tersebut sedang di karantina di area Magangan di dalam Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

Karena kerbau-kerbau tersebut masih dalam masa pemulihan setelah terpapar penyakit kaki dan mulut (PMK).

"Kerbau yang disiapkan untuk kirab sedang dikarantina. Sampai hari ini yang dikarantina lima kerbau," ujar Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Kerbau Keramat Kyai Slamet Milik Keraton Surakarta Mati karena PMK, Petanda Apa?

Menurutnya, kalau kelima kerbau tersebut layak, maka akan dikeluarkan untuk kirab. Kondisinya pun bagus, karena terus diantisipasi sama tim kesehatan, selain pengobatan, sudah mendapatkan vaksinasi PMK. 

"Mana yang paling layak nanti yang dijalankan. Kalau layak semua ya dijalankan, saat ini dalam keadaan sehat dan terus dipantau oleh dinas," katanya.

Nantinya pusaka keraton juga akan ikut kirab, hanya saja Gusti Dipo enggan menjelaskan pusaka apa dan jumlah berapa.

Tapi yang tetap ada pusaka adalah pusaka Kiai Slamet yang berpasangan dengan kerbau bule. 

Gusti Dipo juga tidak menyebut soal ketentuan jumlah kerbau yang akan menjadi cucuk lampah atau pimpinan kirab. 

Baca Juga: Duh Mau Dikirab Peringatan 1 Suro, 7 Kerbau Bule Keraton Surakarta Malah Kena PMK

"Cucuk lampah (kerbau) ada lima dan kondisinya sudah siap. Untuk jumlah pusaka yang dikirab, tidak bisa kami sebutkan," ungkap dia.

Kirab malam suro sendiri akan digelar, Jumat (29/7/2022) mulai pukul 00.00 WIB. Untuk rute mulai Kori Kamandungan - Supit Urang - Gladag - Jalan Mayor Sunaryo - Jalan Kapten Mulyadi - Jalan Veteran - Jalan Yos Sudarso - Jalan Slamet Riyadi dan  kembali ke keraton. 

"Untuk rute tetap sama seperti kirab malam satu suro sebelumnya, tidak ada perubahan," katanya.

Gusti Dipo menjelaskan, jika kirab yang kaitannya dengan mahesa (kerbau) itu satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan. 

Selama dua tahun ini, kirab malam satu suro tidak digelar karena masa pandemi Covid-19. Tapi upacara satu suro di dalam keraton tetap digelar.

"Setelah dua tahun absen karena pandemi. Tahun ini kirab satu suro bisa digelar," sambung dia.

Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika dua tahun lalu peringatan malam satu suro hanya terbatas. 

Maka tahun ini bisa lebih diramaikan lagi. Ini tidak hanya Keraton Kasunanan Surakarta, tapi juga peringatan malam satu suro di Pura Mangkunegaran.

"Ini salah satu event tahunan terbesar di Solo. Dengan kirab malam satu suro kita juga ingin menunjukkan bahwa Solo ini dalam keadaan aman," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More