SuaraSurakarta.id - Beredar video di media sosial (medsos) seorang penyandang disabilitas ditolak hendak naik KRL dari Stasiun Balapan Solo.
Dalam video berdurasi 2.30 menit yang diunggah akun Instagram @mlampahsolo, seorang penyandang disabilitas akan naik KRL dari Stasiun Balapan lewat sky bridge.
Bahkan sempat terjadi percakapan dan perdebatan antara seorang disabilitas dan petugas keamanan. Saat akan naik KRL, tiba-tiba ada dua petugas keamanan yang mencegat seorang disabilitas.
Salah satu petugas memberitahu kalau sepeda roda tiga tidak bisa masuk di KRL. Petugas lalu menyarankan agar naik transportasi lain.
"Kursi roda tiga tidak bisa masuk dalam KRL. Kita menyarankan masnya naik tranportasi lain, karena ini perintah dari atasan," ujar salah satu petugas keamanan.
Seorang disabilitas mengatakan jika naik KRL membayar. Ia pun mengakui selama ini tidak ada penolakan di mana pun.
Bahkan seorang disabilitas malah ingin bertemu dan bicara dengan atasan dari petugas keamanan.
"Saya tidak pernah dapat penolakan loh di mana-mana. Saya mau ngomong sama atasan," kata seorang disabilitas bernama Yuhan ini.
Ia minta ada alasan yang logis kenapa tidak diperbolehkan naik. Bahkan mengatakan kalau kondisinya tidak seperti ini tidak pakai kursi roda tiga ini.
Baca Juga: Potong Nugget Pakai Alat Nyeleneh, Pria Ini Spontan Kena Pukul Ibunya
"Saya butuh alasan yang logis, saya ini penyandang disabilitas. Saya seandainya tidak seperti ini, saya tidak akan memakai kursi roda seperti ini," sambungnya.
Petugas pun meminta maaf, karena hanya menjalankan tugas dan ini sudah sesuai aturan yang ada. Bahwasannya kursi roda tiga seperti ini disarankan memakai transportasi yang lain.
"Saya hanya menjalankan tugas diutus sama atasan. Ya, mohon maaf kalau masnya tidak bisa naik KRL," ungkap petugas.
Petugas lalu mengatakan, mungkin bagian depan kepanjangan tidak sesuai. Kalau sepeda, sepeda lipat, kursi roda juga yang lipat.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan sudah tahu dan melihat video tersebut kemarin. Harusnya boleh tidak di tolak.
"Nanti saya cek dulu. Harusnya tidak apa-apa. Numpak BST yo ora opo-opo, itu sebenarnya bukan ranah saya, nanti coba kita komunikasikan," terang putra sulung Presiden Jokowi ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter