SuaraSurakarta.id - Video viral seorang pria mendapat undangan untuk menghadiri tahlilan dari warga Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam video yang diunggah akun Instagram @timelinejowo, pria itu mengaku sebagai warga Muhammadiyah memperlihatkan undangan tahlilan untuk dirinya dari warga NU.
Terlihat jelas dalam video tersebut, kertas berwarna hitam putih tersebut tertulis 'Undangan kirim doa dan tahlil'.
"Berangkat nggak ya? kan aku orang Muhammadiyah," tulis keterangan unggahan tersebut dikutip Suarasurakarta.id, (24/07/2022).
Meski demikian, sang pria yang tak diketahui namanya tersebut tetap memenuhi undangan tersebut. Terlihat pada video, sang pria sudah berada di sebuah rumah warga setempat bersama bapak-bapak lainnya.
Tak sampai disitu, warga Muhammadiyah juga senang menghadiri tahlil tetangganya karena pulang-pulang mendapat sebuah bingkisan atau berkat.
"Alhamdulillah," tulis keterangan pria di balik konten video.
Sontak saja, video viral tersebut mendapat tanggapan dari warganet di kolom komentar. Sebagian besar memberikan pujian.
"Respect banget ke orang-orang yang seperti ini," tulis @maha****.
Baca Juga: Video Viral Ayah Latih Anaknya Latihan Fisik Sejak Umur 6 Bulan, Warganet Ngilu: Apa Anak Superhero?
"Setuju. Kami sekeluarga juga demikian. Niatkan buat silaturahmi," tambah @elizab****.
"Aku ya Muhammadiyah diundang tahlilan, manakibpan, tibak'an, dan lain-lain tetep gaaasske. Kan Muhammadiyah NU bestie selamanya," timpal @oyx****.
"Berangkat, nggak berangkat nggak masalah, yang penting saling menghormati dan rukun sama masyarakat," tambah @gaza****.
Sementara melansir laman Muhammadiyah.or.id, dalam Fatwa Tarjih yang terdapat di Majalah Suara Muhammadiyah No. 11 tahun 2003 disebutkan bahwa tahlilan yang dilarang ialah ucapacara yang dikaitkan dengan tujuh hari kematian, atau empat puluh hari atau seratus hari dan sebagainya sebagaimana dilakukan oleh pemeluk agama Hindu.
Apalagi harus mengeluarkan biaya besar, yang kadang-kadang harus pinjam kepada tetangga atau saudaranya, sehingga terkesan tabzir atau berbuat mubazir).
Tulisan itu juga menjelaskan jika pada masa Rasulullah saw pun perbuatan semacam itu dilarang. Pernah beberapa orang Muslim yang berasal dari Yahudi, yaitu Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya, minta izin kepada Nabi saw untuk memperingati dan beribadah pada hari Sabtu, sebagaimana dilakukan mereka ketika masih beragama Yahudi, tetapi Nabi saw tidak memberikan izin, dan kemudian turunlah Alquran surat Al Baqarah ayat 208.
Berita Terkait
-
Begini Penjelasan Polisi Soal Viral Video Badan Pesawat Boeing Bikin Macet di Jalan Parung Bogor
-
Video Penampakan Kost 'The Raid' yang Ditinggali Para Komika, Desta: Kaya Rumah Pelacuran!
-
Viral Video Pesan Seorang Ayah untuk Menantu Laki-lakinya di Akad Nikah, Publik: Sisakan 1 Calon Mertua seperti Ini
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!