Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 24 Juli 2022 | 14:25 WIB
Seorang remaja menyeberangi jalan sambil bergaya di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (6/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara tentang fenomena remaja-remaja berbusana nyentrik yang berkumpul di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, dan dijuluki dengan Remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok).

Kepala Negara menilai apa yang dilakukan remaja-remaja dalam kegiatan yang dikenal dengan sebutan "Citayam Fashion Week" merupakan bentuk kreativitas yang positif dan harus didukung selama tidak melanggar aturan.

"Asalkan positif, saya kira nggak ada masalah. Jangan diramaikanlah. Hal-hal yang positif itu diberikan dukungan dan didorong asal tidak menabrak aturan. Itu kan kreatif, karya-karya seperti itu," ujar Presiden Jokowi dikutip dari ANTARA pada Minggu (24/7/2022). 

Presiden justru mempertanyakan mengapa kreativitas para remaja tersebut harus dilarang.

Baca Juga: Pemprov DKI Bakal Gelar Swab Massal di Area Dukuh Atas, Imbas Kerumunan Citayam Fashion Week

"Kenapa harus dilarang, asal tidak menabrak aturan, tidak melanggar aturan. Prinsipnya di situ," ujarnya.

Belakangan ini muncul fenomena "Citayam Fashion Week", yakni anak-anak remaja berbusana nyentrik yang berkumpul atau "nongkrong" di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta. Aksi para remaja tersebut viral di media sosial dan menyita perhatian berbagai kalangan.

Load More