SuaraSurakarta.id - Penurunan angka kemiskinan di Jateng pada kuartal 1 2022 mencatat 102,57 ribu orang dientaskan dari zona miskin.
Angka ini, menurut data BPS merupakan yang tertinggi, dibanding 25 provinsi yang juga mengalami penurunan kemiskinan. Banyak faktor yang menjadi sebab, satu di antaranya Jawa Tengah dipandang getol menguatkan ekonomi lokal lewat inovasi UMKM.
Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM Hempri Suyatna mengungkapkan, secara makro sektor perekonomian telah berdenyut kencang, sejak pandemi Covid-19 mulai mereda.
Faktor ini menyebabkan, kondisi perekonomian membaik, dan mengangkat derajat kehidupan warga menjauh dari zona kemiskinan.
Baca Juga: 205,68 Ribu Orang Miskin Tercatat di Bali, Ini Rinciannya
Ini dibuktikan dengan catatan BPS yang mengungkap angka kemiskinan secara nasional turun.
Jawa Tengah masuk dalam daftar itu, dengan penurunan 0,32 persen poin, persentase orang miskin di Jateng ditekan dari semula 11,25 persen pada September 2021, menjadi 10,93 persen Maret 2022.
Selain itu, berbagai program pro rakyat di Jateng juga dianggap turut menekan angka kemiskinan di Jateng.
"Jawa Tengah pernah mendapat penghargaan dari OJK tentang UMKM. Di Jateng misalnya ada digitalisasi UMKM, UMKM Bangkit, UMKM Go Export, itu menunjang pengembangan UMKM yang berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan," ujarnya, Sabtu (16/7/2022).
Catatan penurunan angka kemiskinan di Jateng yang 0,32 persen poin memang jauh jika dibandingkan Aceh. Aceh menjadi provinsi tertinggi dalam prosentase penurunan kemiskinan dengan 0,89 persen poin (43,44 ribu jiwa).
Baca Juga: BPS Catat Angka Kemiskinan di Sumut Turun 0,07 Persen
Namun secara jumlah, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah penurunan warga miskin terbanyak, dengan 102,57 ribu jiwa.
Penurunan itu, kemudian mengurangi jumlah penduduk miskin di Jateng, semula 3,93 juta jiwa, menjadi 3,83 juta pada Maret 2022.
Hal lain yang turut menekan kemiskinan, adalah upaya Gubernur Jateng yang tak segan melakukan inovasi yang pro wong cilik. Satu di antaranya, promosi #LapakGanjar, yang turut memromosikan dagangan pelapak kecil melalui media sosial.
Langkah "kecil" ini dianggap Hempri, memiliki dampak positif guna memupus kemiskinan, di akar rumput.
"Itu juga memunyai peran, karena Pak Ganjar memiliki follower, branding dan news maker. Ini membantu dan efektif mengembangkan produk UKM. Nah tentu saja ini bisa diikuti oleh tokoh atau pemangku wilayah seperti bupati atau wakil bupati, saya kira itu penting untuk dilakukan," urai pengajar di Fisipol UGM itu.
Hal lain adalah arahan pimpinan. Ia menyebut, peran pemimpin penting untuk mengarahkan warganya agar memunyai resiliensi terhadap tantangan zaman. Selain itu, pemimpin dituntut memiliki daya kreatif dan inovatif untuk menangkap keberagaman potensi di daerahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
- Beathor Suryadi Dipecat usai Bongkar Ijazah Jokowi? Rocky Gerung: Dia Gak Ada Takutnya!
Pilihan
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
Terkini
-
Kronologi Penemuan Mayat Wanita di Wonogiri, Warga Curiga Gara-gara Ini
-
Wonogiri Gempar! Wanita Ditemukan Tewas Tangan Terikat dan Wajah Tertutup Bantal
-
Korupsi Kredit Fiktif Terbongkar: Eks Pegawai Bank di Sukoharjo Gasak Miliaran
-
Dinilai Bikin Gaduh, Relawan Jokowi-Prabowo Tantang Duel Roy Suryo: Sekalian di Atas Ring Aja
-
Peran Krusial Inovasi dalam Visi Bebas Asap PMI: Komitmen untuk Pengurangan Risiko