Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 14 Juli 2022 | 11:50 WIB
Stasiun Jebres Solo (suara.com/ari welianto)

SuaraSurakarta.id - Stasiun Jebres, merupakan salah satu stasiun bersejarah dan masuk bangunan cagar budaya (BCB) di Kota Solo.

Ada empat stasiun bersejarah yang menjadi icon Kota Solo. Selain Stasiun Jebres, ada Stasiun Solo Kota (Sangkrah), Stasiun Balapan, dan Stasiun Purwosari.

Stasiun Jebres dibangun sekitar tahun 1884 oleh Pemerintah Keraton Kasunanan Surakarta melalui perusahaan kereta api Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS). Ini dibangun setelah selesai pembangunan jalur kereta api Solo-Madiun-Surabaya.

"Ini dibangun sekitar tahun 1884. Dibangun pada masa pemerintahan Paku Buwono (PB) X," ujar Pemerhati Sejarah dan Budaya Kota Solo, Mufti Raharjo, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: Ulasan Film 'Miracle: Letters to the President,' Mimpi Besar Seorang Warga di Desa Kecilnya

Menurutnya, Stasiun Jebres sangat istimewa dan menarik jika dibandingkan dengan tiga stasiun lainnya di Kota Solo. 

Di sana terdapat sebuah ruangan untuk transit Sinuhun dan keluarga, saat mau pergi atau datang. 

"Namanya itu ruang kasunanan dan sekarang masih ada. Lokasinya itu sebelah kiri pintu masuk stasiun, ruangan tersebut cukup besar," ungkap dia.

Dari empat stasiun yang ada di Kota Solo, Stasiun Jebres ini khusus untuk royal family atau keluarga kerajaan serta bangsawan. Ini terlihat karena adanya ruang kasunanan untuk transit Sinuhun dan keluarga.

"Ini khusus royal family dan gubernur jenderal, residen atau bangsawan. Jadi kalau bepergian itu naiknya dari Stasiun Jebres," terangnya. 

Baca Juga: Inilah Stasiun Kereta Api Aktif Tertinggi di Indonesia

Mufti menjelaskan, karena Stasiun Jebres itu dekat dengan Benteng Vastenburg yang merupakan pusatnya Belanda waktu itu. Tidak hanya itu tapi juga dekat dengan kawasan Loji Wetan (Sangkrah), di sana tidak hanya orang Belanda tapi juga orang-orang Eropa.

Load More