SuaraSurakarta.id - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki sebuah gerbong jenazah.
Gerbong jenazah tersebut terletak di Alun-alun kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sisa sebelah barat.
Gerbong jenazah yang dibuat di Belanda ini dipesan khusus oleh Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono (PB) X.
Gerbong ini dipakai hanya satu kali, yakni untuk mengantar jenazah PB X dari keraton menuju makam di Imogiri, Yogyakarta.
"Gerbong jenazah itu dipesan sekitar tahun 1905-1910. Ini dibuat di Belanda dan dipesan langsung oleh PB X," ujar Pemerhati Sejarah dan Budaya, KRMT Nuky Mahendranata Nagoro, Selasa (12/7/2022).
Saat proses pembuatannya, Sinuhun PB X juga memberikan masukan-masukan mengenai desain dan bentuknya.
Proses pembuatannya sendiri membutuhkan waktu beberapa tahun, baru selesai sekitar tahun 1914.
"Sinuhun PB X ikut memberikan masukan mengenai bentuk-bentuk, jadi sesuai yang diinginkan seperti apa. Gerbong itu baru jadi sekitar tahun 1914," kata keturunan Sinuhun PB X ini.
Setelah selesai, kemudian gerbong jenazah tersebut dikirim ke Surakarta tahun 1915 lewat Semarang. Dibawa ke Surakarta melewati jalur rel yang sudah ada dan disimpan di Stasiun Jebres.
"Dibawa ke Surakarta itu tahun 1915 setelah tiba dari Belanda di Semarang. Sampai di Surakarta ditempatkan di Stasiun Jebres," ungkap dia.
Gerbong jenazah itu hanya sekali dipakai pada tahun 1939 saat Sinuhun PB X meninggal dunia.
"Hanya sekali dipakai oleh Sinuhun, tapi beliau sudah meninggal. Ketika masih sugeng (hidup), beliau tidak pernah memakai," sambungnya.
Memang gerbong itu dipesan khusus untuk Sinuhun PB X saat meninggal nanti. Karena pada zaman dahulu, keraton saat berada di Kartasura atau Surakarta, kalau ada raja yang meninggal dibawa menggunakan jalur darat menuju Imogiri dengan jalan kaki.
Dulu itu dari Surakarta menuju Imogiri ada beberapa pos yang dipakai untuk berhenti saat membawa jenazah. Kemudian ada sendang pasti buat salat atau mencuci, setelah selesai lalu melanjutkan lagi.
"Ada sekitar 3-4 pos, salah satu pos yang menjadi terkenal adalah lokasi Keraton Yogyakarta. Dulu itu di sana pos pemberhentian jenazah ketika jenazah dari Kartasura atau Surakarta menuju Imogiri," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga