Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 05 Juli 2022 | 08:18 WIB
Ilustrasi Uang. Lembaga kemanusiaan ACT diduga menyalagunakan anggarannya untuk kepentingan pribadi pimpinannya. (Shutterstock)

"Kami dipaksa membenci dan mencintai sesuatu yang kami tidak ketahui secara persis. Kami di perkenalkan dengan tokoh Palestina yg bernama osama bin Laden, dan kami pada saat itu menganggap bahwa osama adalah seorang pahlawan yang patut dicintai," sambungnya.

Seiring berjalannya waktu, warganet ini akhirnya sadar bahwa dirinya beserta kawan-kawannya di sekolah dahulu sudah didoktrin paham ekstrim.

"Sekarang saya baru sadar, bahwa orang yang dulu saya anggap pahlawan adalah seorang pimpinan Al-qaeda, yang bertanggung jawab langsung atas serangan 11 September 2011, yang menghancurkan menara kembar World Trade Center di New York, Amerika Serikat (AS)," jelasnya. 

"Al-qaeda bukan hanya bertanggungjawab atas serangan 11 September 2001, tapi Al-qaeda juga membawahi banyak organisasi-organisasi ekstrimis di Indonesia yang pernah melakukan aksi bom bunuh diri," tandasnya.

Baca Juga: Soal Dugaan Penyelewengan Dana Umat Oleh ACT, PPATK: Ada Indikasi Untuk Aktivitas Terlarang

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More