Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 05 Juli 2022 | 08:18 WIB
Ilustrasi Uang. Lembaga kemanusiaan ACT diduga menyalagunakan anggarannya untuk kepentingan pribadi pimpinannya. (Shutterstock)

Warganet ini heran dengan kelakuan anak bos ACT yang kerap berduaan di sebuah ruangan. Padahal ACT sering kali mengkampanyekan soal Indonesia tanpa pacaran.

"Melalui postingan-postingannya hampir tiap hari dia berdua pacaran didalam satu ruangan. Saya tidak bermasalah dengan orang-orang yg berpacaran, saya tidak bermasalah dengan perempuan yang tidak berhijab, saya tidak bermasalah dengan orang-orang yang pacaran berdua didalam satu ruangan," tulisnya. 

"Yang saya permasalahkan adalah mereka-mereka ini adalah orang-orang yang aktif mengkampanyekan tagar Indonesia tanpa pacaran lah, anak muda bertaaruf lah, stop umbar aurat lah. Bukankah itu semacam onani konyol," ungkapnya.

Selain itu, warganet ini menceritakan semasa ia duduk di bangku sekolah SD. Sekolahnya rutin di datangi setiap setahun sekali untuk diperlihatkan video tentang konflik Palestina-Israel.

Baca Juga: Soal Dugaan Penyelewengan Dana Umat Oleh ACT, PPATK: Ada Indikasi Untuk Aktivitas Terlarang

"Dulu semasa saya SD, setiap tahun kami murid SD tersebut selalu di cekoki tayangan-tayangan video sadis pembunuhan atau perang yang terjadi di Palestina, kami juga di dengarkan lagu-lagu perjuangan untuk mendukung Palestina," tulisnya. 

"Kami dipaksa membenci dan mencintai sesuatu yang kami tidak ketahui secara persis. Kami di perkenalkan dengan tokoh Palestina yg bernama osama bin Laden, dan kami pada saat itu menganggap bahwa osama adalah seorang pahlawan yang patut dicintai," sambungnya.

Seiring berjalannya waktu, warganet ini akhirnya sadar bahwa dirinya beserta kawan-kawannya di sekolah dahulu sudah didoktrin paham ekstrim.

"Sekarang saya baru sadar, bahwa orang yang dulu saya anggap pahlawan adalah seorang pimpinan Al-qaeda, yang bertanggung jawab langsung atas serangan 11 September 2011, yang menghancurkan menara kembar World Trade Center di New York, Amerika Serikat (AS)," jelasnya. 

"Al-qaeda bukan hanya bertanggungjawab atas serangan 11 September 2001, tapi Al-qaeda juga membawahi banyak organisasi-organisasi ekstrimis di Indonesia yang pernah melakukan aksi bom bunuh diri," tandasnya.

Baca Juga: ACT Diduga Gelapkan Dana Umat, Kenneth PDIP Minta Anies Bentuk Tim Dalami Kerja Sama Di DKI

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More