SuaraSurakarta.id - SD Negeri Sriwedari No. 197 Surakarta, hanya mempunyai satu murid baru hasil penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara daring tahun 2021 akibat sistem zonasi.
Kepala SD Negeri Sriwedari No. 197 Surakarta Bambang Suryo Riyadi, mengatakan sejak diterapkan sistem zonasi memang dari tahun ke tahun jumlah siswa baru cenderung menurun.
Apalagi, SD Negeri Sriwedari No 197 letaknya tidak berada di tengah perkampungan.
"Lingkungan di sini kan perhotelan, kantor, lapangan, jumlah penduduknya juga berkurang," kata Suryo dikutip dari ANTARA di Solo, Kamis (30/6/2022).
Selain itu, keberadaan sekolah dasar negeri (SDN) di Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo bukan hanya SDN Sriwedari No. 197 tetapi juga ada beberapa sekolah lain.
"Untuk penduduk yang tinggalnya di sebelah utara rel lebih pilih sekolah di sana, orang tua khawatir kalau anak-anak sekolah di sini kan harus menyeberang jalan besar," katanya.
Ia mengatakan dari tahun ke tahun sekolah yang berdiri pada tahun 1980 tersebut terus mengalami penurunan jumlah siswa.
Ia mengatakan jumlah lulusan tahun ini atau siswa kelas VI sebanyak 19 orang, sedangkan jumlah siswa kelas V ada 17 orang, kelas IV ada delapan orang, kelas III sebanyak tiga orang, dan kelas II ada empat orang.
"Dari kelas I naik ke kelas II seharusnya ada lima siswa namun yang tinggal kelas satu anak. Jadi nanti yang kelas I ada satu siswa baru dan satu siswa yang tinggal kelas," katanya.
Baca Juga: Gibran Dipertimbangkan Maju di Pilgub 2024, Jakarta atau Jawa Tengah?
Selain zonasi, ia memperkirakan penurunan jumlah siswa baru tersebut karena tidak serentak jadwal pelaksanaan penerima peserta didik baru antara sekolah negeri dengan swasta.
"Saingannya juga dengan swasta, sebelum ada PPDB kan swasta sudah buka duluan. Mereka bisa pilih siswa, coba PPDB bersamaan otomatis bisa bersaing," katanya.
Terkait dengan hal itu, dikatakannya, belum ada arahan dari Pemkot Surakarta melalui Dinas Pendidikan terhadap SDN Sriwedari No. 197.
Ia mengatakan sistem zonasi sendiri bertujuan untuk pemerataan.
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta Abdul Haris Alamsah membenarkan ada beberapa sekolah negeri di Solo yang kekurangan siswa.
"Faktor kekurangan siswa ini yang minat. Memang kalau semua masuk negeri itu ada banyak tempat, termasuk kalau luar kota mau ke negeri sebetulnya bisa," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Kecelakan Maut di Sragen: Satu Keluarga Tewas Ditabrak Mobil Misterius, Polisi Kejar Pelaku
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya
-
Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama di Solo Dibanding Hadiah Pemerintah, Ada Apa?
-
Diserang Soal Kereta Cepat Rugi Besar, Ini Respon Jokowi
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan