SuaraSurakarta.id - Bupati Boyolali, Jawa Tengah, M Said Hidayat mengatakan kebijakan membuka lima pasar hewan akan menunggu hasil evaluasi perkembangan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu.
"Kami akan membuka pasar hewan dengan pertimbangan hasil evaluasi atau melihat perkembangan terkini kasus PMK di Boyolali," kata Said dikutip dari ANTARA di Boyolali, Rabu (29/6/2022).
Ada sebanyak lima pasar hewan di Kabupaten Boyolali yang ditutup yakni Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Kalioso di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel. Penutupan tahap ketiga mulai tanggal 21 Juni hingga 4 Juli mendatang, untuk mencegah penyebaran PMK.
Selain itu, kata Bupati, pihaknya juga melihat perkembangan bagaimana pola penanganan penyebaran PMK, sehingga ketika pasar hewan dibuka semua sudah kondisi aman dan nyaman.
Baca Juga: Lima Pasar Hewan di Boyolali Ditutup Gegara PMK
"Kami tidak perlu tergesa-gesa tetapi rasa nyaman dan aman bagi pedagang, peternak, dan masyarakat lainnya yang diutamakan," kata Bupati.
Penutupan pasar hewan tahap ketiga masih dilakukan sambil menunggu penanganan wabah PMK dengan mengumpulkan tenaga kesehatan hewan antara lain veteriner Disnakan, paramedis, inseminator dan penyuluh nonmedik untuk melaksanakan vaksinasi di 22 wilayah kecamatan.
Boyolali tahap pertama mendapat bantuan vaksinasi sebanyak 1.900 dosis untuk 1.900 ekor sapi dengan prioritas jenis perah.
Hal tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam percepatan vaksinasi PMK yang akan dilakukan dan sudah dimulai dari Kecamatan Selo, Andong, dan kemudian Mojosongo.
Bupati mengatakan jika pasar hewan mulai dibuka maka harus dilaksanakan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Salah satunya Dinas Perdagangan diminta menyiapkan kotak tempat cairan disinfektan sehingga ternak sebelum masuk pasar harus melalui kotak untuk mencuci kakinya agar steril dari PMK.
Baca Juga: Kabar Buruk, Kasus PMK di Kabupaten Bogor Semakin Meluas, Iwan Setiawan: Penyebabnya dari Jonggol
"Hal sama saat pandemi COVID-19, saya minta sediakan tempat cuci tangan, sedangkan PMK disediakan kotak tempat cuci kaki hewan ternak sapi. Hal ini, langkah pengamanan ketika hewan ternak masuk pasar steril PMK," kata Bupati.
Pihaknya akan evaluasi kondisi perkembangan penyebaran PMK, juga melihat perkembangan wilayah tetangga kabupaten di perbatasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati mengatakan pada kegiatan vaksinasi PMK telah menurunkan tim efektif sebanyak 155 orang.
Sementara itu, kasus PMK di Boyolali per tanggal 26 Juni 2022, ternak sapi yang mengalami suspect ada 3.748 ekor, positif 32 ekor, mati karena PMK 30 ekor, sapi yang dipotong paksa enam ekor, dan sembuh dari PMK 753 ekor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 6 Rekomendasi Serum Viva Cosmetics Terbaik Harga Rp20 Ribuan: Anti-Aging dan Glowing
Pilihan
-
BYD Bantah Tudingan Sedang Alami Krisis: Kami Lebih Kuat dari Merek Otomotif Jepang dan Barat
-
Erick Thohir: Timnas Indonesia Punya 'Lapisan Emas', Absennya 5 Pemain Bukan Masalah
-
Erick Thohir Blak-blakan Ungkap Kondisi Kevin Diks
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan, Performa Handal Terbaik Mei 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
Terkini
-
MOS 2025 The Chosen Cause: 65 Seniman Grafiti dari 15 Negara Berkreasi di Indaco Karanganyar
-
Gelar Rapimnas di Solo, Ini Penilaian GAMKI untuk Kinerja Prabowo-Gibran
-
Event Besar Bakal Digelar di GOR Manahan: Ada Indonesia All Star, IBL hingga Badminton
-
Cerita Teman Sebangku Jokowi di SMAN 6 Solo: Dia Punya Jiwa Sosial Tinggi dan Pintar
-
Pinjam Dana Talangan untuk Proyek APD Fiktif, Pengusaha Sragen Dipenjara